AmboinaMalukuMusik

Tanggapi Kontroversi Lagu Ale Itu L**te, Ini Kata Wali Kota Ambon

potretmaluku.id – Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy menanggapi lagu berjudul “Ale Itu L**te”, karya salah satu musisi asal Maluku yang berdomisili di Jakarta, Emola, yang menimbukkan kontrovesi dan dikecam para aktivis perempuan di Maluku.

Sebuah petisi pun dibuat dan disebarkan untuk menolak karya Enola tersebut. Penolakan terhadap karyanya ini, mengakibatkan klip lagu yang kontroversial itu dihapus oleh pihak Youtube.

Melalui keterangan persnya di Balai Kota Ambon, Kamis (18/3/2021), Wali Kota Richard menilai, hal tersebut tidak bisa ditolerir, karena sangat mendiskreditkan identitas perempuan.

Dia katakan, meski Kota Ambon menyandang predikat City Of Music, namun tidak dapat mentolerir karya musisi daerah yang terdistorsi nilai moral, etika, dan spiritual, masyarakat, terlebih melecehkan kaum perempuan.

“Narasi dalam lirik lagu karya Emola itu terlalu diskriminatif, tendesius, dan melecehkan kaum perempuan. Padahal, kaum perempuan harus mendapat tempat yang terhormat, dan dilindungi di masyarakat,” ujarnya.

Richard mengakui, lirik lagu Emola dengan judul kontroversial itu telah mendapat protes dari kelompok aktivis perempuan dan akademisi di Kota Ambon, karena dinilai seksis dan diskriminatif, serta melecehkan.

Emola sendiri pada 14 Maret 2021 melakukan live streaming klarifikasi atas karya terbarunya, dan selanjutnya pada 16 Maret kembali melakukan live streaming permintaan maaf, khususnya bagi perempuan Ambon dan aktivis perempuan terkait lagu ciptaannya.

Baca Juga:

Meski begitu, dalam live streaming Emola, ada sebuah akun yang mengatasnamakan Ambon Music Official (AMO) memberikan statement mendukung Emola dengan lagunya yang telah menjadi polemik, bahkan menilai bahwa mereka yang menolak karya Emola tersebut adalah orang-orang yang berpikiran sempit.

Menanggapi hal ini, Wali Kota Richard menegaskan, bahwa tidak kaitan AMO dengan cipta-mencipta lagu, karena tugas AMO adalah mengakomodir, mengatur kebijakan strategis dalam pengembangan Ambon sebagai kota musik.

“Pemkot lewat Bagian Hukum serta Dinas Kominfo-sandi, akan melapor ke pihak berwajib, untuk menelusuri siapa yang bertanggungjawab atas penggunaan akun AMO di live streaming Emola,” tegas Richard.

Prinsipnya, Pemkot dan masyarakat Kota Ambon mengapresiasi setiap karya cipta Emola dan musisi lainnya agar tetap menghasilkan karya yang berkualitas. Namun, agar para musisi juga patut pertimbangkan nilai etika, moral dan kultural yang hidup di masyarakat.

“Kita apresiasi bung Emola yang sudah minta maaf. Saya yakin Emola sama sekali tidak ada tendensi, hanya mengungkapkan isi hatinya secara spontan lewat lagu, dan telah berinisiatif untuk tidak menyebarkan karya itu lagi di youtube,” pungkas Richard.(PM-03)


Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi

Berita Serupa

Back to top button