AmboinaPendidikan & Kesehatan

Soal Kelanjutan PTM Terbatas, Dinkes Ambon Tunggu Hasil PCR 125 Guru dan Siswa

potretmaluku.id – Sebanyak 125 guru dan siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Ambon, dinyatakan sebagai Orang Tanpa Gejala (OTG) yang hasil rapid test antigennya reaktif.

Ratusan siswa dan guru tersebut, antara lain 37 orang guru dan 88 orang siswa, yang berasal dari 11 SMP di Kota Ambon yang sejak beberapa waktu diizinkan bisa melakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas.

Kepada potretmaluku.id, Rabu (02/02/2022), Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Ambon Wendy Pelupessy menjelaskan, hingga kini pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan swab test PCR dari Laboratorium Dinkes Kota Ambon.

Hasil ini kata Wendy akan menjadi penentu bagi 11 sekolah yang PTM Terbatas ditutup sementara. Apakah masih terus ditutup ataukah kembali dibuka.

“Hasil dari laboratorium akan menentukan sekolah sekolah mana yang ditutup dan mana yang boleh di lakukan tatap muka,” jelas Wendy.

Dia katakan, belasan sekolah yang ditutup ini, hanya sementara hingga 14 hari kedepan.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Ambon, Ferdinanus Taso, menjelaskan sistem pembelajaran pada sekolah-sekolah tersebut akan dikembalikan ke sistem pembelajaran jarak jauh.

Dia menuturkan, dari 12 SMP yang diambil random sampling rapid tes Antigen, hanya satu sekolah yang hasilnya non reaktif yakni SMP Santo Andreas di Ahuru, sementara 11 sekolah lainnya ditemukan hasil reaktif.

“Sebagai langkah antisipasi, walaupun hasil swab test PCR belum keluar oleh dinas kesehatan, namun yang reaktif ini kita ambil keputusan untuk ditutup PTM tetapi metodenya kita rubah menjadi pembelajaran jarak jauh selama 14 hari kedepan,” bebernya.

Terhadap siswa yang hasilnya reaktif, Ferdinanus meminta pihak sekolah untuk melaksanakan SOP pencegahan perundungan dan tidak menyebarluaskan identitas mereka.

“Ini dilakukan untuk melindungi mental para siswa serta untuk kepentingan yang lebih besar yaitu PTM itu sendiri agar dapat berlangsung dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama,” tandasnya.

Dia harapkan, Prokes tetap dilakukan secara baik dan diterapkan mulai dari dalam keluarga. Ini penting, untuk melindungi diri sendiri, dan orang disekitar kita dari serangan virus omicorn

Diketahui, SMP yang ditutup, yakni SMP Negeri 13, SMP Negeri 7, SMP Negeri 6, SMP Kristen, SMP Negeri 4, SMP Negeri 2, SMP Negeri 8, SMPN 18, SMP Negeri 9, SMP Negeri 3, dan SMP Kalam Kudus Ambon.(WEH)


Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi

Berita Serupa

Back to top button