Shedini Ambon Island Gelar Belajar Menggambar pada Kelas Alam di Pantai Welaring Hukurila
potretmaluku.id – Suasana Pantai Welaring, Hukurila, Selasa siang (30/3/2021) terlihat cerah. Sejumlah anak berseragam olahraga berlari-lari kecil menuju satu tenda terpal biru yang dipasang di bibir pantai indah tersebut. Di punggung kaos olahraga mereka bertuliskan SD Negeri Hukurila Ambon.
Wajah sekira 50an anak, dari kelas 1 sampai kelas 5 ini, terlihat ceria. Hari ini mereka akan mengikuti kegiatan Belajar Menggambar pada Kelas Alam Shedini. Sebuah kelas di lapangan (outdoor) yang digagas destinasi wisata pantai, Shedini Ambon Island.
Setelah mendapat arahan sebentar dari Direktur Shedini Ambon Island, Dwi Prihandini, para murid SD Negeri Hukurila ini, lantas dibimbing menggambar oleh seniman sketsa dari Maluku Sketchwalk, Embong Salampessy. Dia mengajarkan anak-anak mebuat gambar sejumlah obyek yang ada di pantai tersebut, mulai dari pohon kelapa, pantai, perahu, sampai bebatuan yang ada di Pantai Welaring.
Selanjutnya, anak-anak diminta menggambar secara bebas apa saja yang ingin mereka gambarkan, pada tiga lembar kertas gambar yang dibagikan Niro Usman dari Shedini Ambon Island. Sebagian besar peserta menggambar pantai maupun pohon kelapa.
Yang gambarnya sudah siap, selanjutnya mendapatkan 1 set crayon untuk mewarnai obyek yang ada pada kertas gambar tersebut. Bagi yang sudah selesai mewarnai, boleh membawa pulang crayon tersebut sebagai hadiah.
Usai kegiatan belajar menggambar, kepada potretmaluku.id Dwi Prihandini yang juga pendiri Clerry Cleffy Institute ini, menuturkan, bahwa program Kelas Alam Shedini akan secara rutin diadakan setiap sekali dalam sebulan. Dan diperuntukan bagi anak-anak serta perempuan marjinal di Desa Hukurila, Kecamatan Leitimur Selatan, Kota Ambon.
Menurut Dwi, karena dirinya tinggal di Hukurila dan merasa sebagai warga masyarakat dea tersebut, jadi dia ingin berbagi sesuatu kepada mereka. Dia merasa perlu untuk berkontribusi bagi anak-anak dan perempuan marjinal di daerah tersebut.
“Jadi saya membuat kelas ini, agar anak-anak dan perempuan marjinal mendapatkan ilmu yang bisa digunakan dalam sumber daya mereka. Terutama untuk anak-anak agar mereka juga bisa menjadi lebih percaya diri dan memiliki banyak kegiatan bermain,” ujar Dwi.
Perempuan yang juga dikenal sebagai pekerja kemanusiaan ini menuturkan, untuk kelas pertama dipilih kegiatan menggambar, karena dirinya memilih kegiatan di luar pendidikan akademik, sehingga dapat merangsang otak anak-anak agar lebih ceria, dan sembari bermain, tidak hanya melakukan aktivitas sekolah saja.
Selain kegiatan di sekolah, Dwi katakan, anak-anak juga perlu memiliki kegiatan di alam, seperti yang digelar di pantai tersebut. Setelah kelas menggambar ini, lanjut dia, akan ada lagi pemateri-pemateri lainnya yang beraktivitas pada lokasi destinsi wisata pantai Shedini Ambon Island, di Pantai Welaring, Hukurila.
“Selain itu kita juga mengajak anak-anak untuk cinta akan lingkungan sekitar, terutama menjaga pantai. Oleh sebab itu pada hari ini juga kami membagikan kepada anak-anak, buku mengenai cara menjaga pantai tetap lestari,” ungkapnya, sembari menambahkan, kegiatan tersebut tetap memperhatikan protokol kesehatan.
Selama dirinya berkeliling di Ambon, Dwi merasa di Hukurila pantainya masih tenang dan sepi, sehingga dia merasa nyaman untuk tinggal dan menulis di sini. “Selain itu saya bisa menikmati keindahannya. Di Ambon banyak pantai yang indah, namun beberapa sudah agak ramai dan banyak pengunjung,” terangnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala SD Negeri Hukurila, Enggelina F. Angkotamony mengaku, sangat mengapresiasi program Kelas Alam Shedini ini, terutama di tengah kondisi pandemi Covid-19, saat ini anak-anak perlu adanya kegiatan yang dapat menghibur.
“Kegiatan ini meskipun terlihat seperti bermain, namun di dalamnya sudah termasuk ada proses pembelajaran. Dan itu masuk dalam program literasi sekolah,” ujarnya.
Karena menurut Enggelina, memang menggambar atau mewarnai adalah bagian dari literasi. Dan pihaknya sangat memberikan apresiasi, karena program-program ini sangat dibutuhkan oleh sekolah-sekolah yang jauh dari pusat kota.(PM-03)
Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi