Senin Pagi, Sebelum Kepala Sekolahku Pamit
Kami masih menunggu pengawas. Belum dimulai, laptop aku di sini lowbet, gara-gara lupa dicas kayaknya, Jadi aku menunggu temanku mengerjakan soal-soal ANBK terlebih dahulu, baru bergantian dengan aku.
Hari pertama pelaksanaan ANBK ini, soalnya masih aman karena terkait literasi. Semua temanku yang mengerjakan duluan sudah selesai, lalu akhirnya tiba giliranku. Kami yang mendapat giliran berikutnya, terdiri dari teman perempuanku dan teman laki-laki dari kelas 5B.
Sesudah ANBK, Ibu Nisa menyiapkan sarapan ke anak-anak peserta ANBK. So sweet-nya deh. Ibu Nisa, I Love You, Buk. Kebetulan lapar ka hehehe.
Selesai aku menyantap sarapan, aku pun pergi bersama temanku mengobrol. Ternyata ada beberapa bunda berjualan bakso dan es teh. Enak banget. Aku jadi kecanduan. Sayangnya uangku habis.
Aku sempat membantu bunda di situ berjualan. Bunda-bunda di sekolahku tergabung dalam Bunda Pustaka. Walau mamaku bukan pengurus Bunda Pustaka, tapi beliau tahu kegiatan bunda-bunda di sini.
Kesibukan terlihat di lapangan. Pak Sapar dan teman-temannya kulihat membangun tenda dan mengeluarkan sofa dari ruangan kepala sekolah. Aku bertemu Pak Rusdin Tompo, kemudian aku menyapanya.
Acara hampir dimulai. Aku melihat ke arah panggung kreasi, ada spanduk besar di sana. Tulisannya terbaca jelas dari arah aku berdiri. “Tribute To: Dra Hj Hendriati Sabir, M.Pd”. Ini acara persembahan kepada Ibu Aji dari orangtua, komunitas Bunda Pustaka.
Kami yang tergabung dalam Pramuka, buru-buru ganti baju. walaupun bukan kami yang akan tampil pembukaan, melainkan anak hafidz. Masya Allah.
Aku lupa Pramuka ini tampil ke berapa, yang penting full senyum. Oh iya regu Pramuka kami menampilkan dance semafor.
Sesudah tampil, aku dan temanku berganti baju, tapi 2 temanku masih memakai baju Pramuka. Itu karena mereka ikut menyanyi lagu Mars SD Negeri Borong. Begitu selesai, kedua temanku pun berganti pakaian. kembali memakai baju seragam sekolah, putih-merah.
Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi