AmboinaPerempuan & Anak

Ini Harapan Duta Parenting Maluku Saat Buka Monev Terkait Stunting di Kota Ambon

potretmaluku.id – Ketua TP-PKK Provinsi Maluku, Ny. Widya Pratiwi Murad, membuka resmi pelaksanaan kegiatan Monitoring, Evaluasi (Monev) dan Desiminasi Percepatan Penurunan Stunting, yang diselenggarakan TP-PKK Kota Ambon, Sabtu, (17/12/2022).

Sebagai narasumber, Kepala Bappeda Maluku Anton Lailossa, yang menyamoaikan materi terntang kerangka pikir implementasi 8 aksi konvergensi percepatan penurunan stunting di daerah. Sedangkan Kepala Bappeda Kota Ambon, Enrico, Rudolf Matitaputty menyampaikan tentang tindak lanjut rekomendasi monev percepatan penurunan Stunting di Kota Ambon.

Pada kesempatan itu, Widya Pratiwi selaku Duta Perangi Stunting (Parenting) Provinsi Maluku mengatakan, salah satu tujuan pelaksanaan Monev adalah mengetahui intervensi apa yang perlu dilakukan untuk mengatasi permasalahan serta melakukan rencana tindak lanjut penanganan Stunting yang tepat sasaran.

“Sebagai Ina Latu Maluku, saya mempunyai mimpi agar anak-anak Kota Ambon dapat tumbuh sehat, cerdas dan berkualitas, sehingga memiliki masa depan yang gemilang. Dan impian ini dapat terwujud ketika kita semua yang ada disini dapat melaksanakan tugas dan peran kita dengan baik,” kata Widya

Ia mengatakan, peran keluarga dalam tumbuh kembang anak, serta pembentukan karakter generasi bangsa, menempati posisi yang mendasar dan esensial.

Sebab menurut dia, keluarga merupakan lembaga pertama dalam kehidupan anak, tempat anak belajar dan berperan sebagai makhluk sosial, sehingga dimasa depan anak dapat tumbuh sehat baik jasmani, jiwa dan rohaninya.

“Kekuatan untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas berakar pada elemen keluarga sebagai komunitas mikro dalam masyarakat, dimana keluarga sejahtera dan berkualitas merupakan pondasi dasar bagi keutuhan, kekuatan dan keberlanjutan masa depan generasi kita,” katanya.

Isteri Gubernur Maluku ini, mempunyai harapan, agar anak-anak Maluku termasuk anak-anak yang ada di Kota Ambon terbebas dari masalah stunting.

Olehnya itu, ia telah menghimbau kepada seluruh TP-PKK di seluruh Kabupaten/Kota di Maluku, agar menjadi garda terdepan dan berperan aktif dalam upaya percepatan penurunan Stunting.

“Dari data yang ada, di Kota Ambon masih ada 510 anak yang terindikasi Stunting,” harapnya.

Saat ini, sambung Widya, selain pimpinan OPD yang tergabung dalam Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kota Ambon, tim pakar-pendamping keluarga, para Camat/ Lurah, para kepala desa-raja, semua kader KB dan tokoh agama, akan menjadi kekuatan besar untuk menyelesaikan permasalahan Stunting di Kota Ambon.

“Dari hasil Audit Kasus Stunting di kota Ambon, terlihat penyebab Stunting adalah masalah ekonomi, jumlah anggota keluarga dalam rumah yang terlalu banyak, rendahnya ASI Eksklusif, asupan gizi yang kurang baik, dan lingkungan yang tidak sehat,” pungkasnya.(*/ASH)

IKUTI BERITA LAINNYA DIĀ GOOGLE NEWS

 


Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi

Berita Serupa

Back to top button