Amboina

Pemkot Ambon Rencana Door to Door Tingkatkan Capaian Vaksinasi

potretmaluku.id – Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy menyebutkan, vaksinasi door to door adalah terobosan yang diperlukan untuk meningkatkan capaian vaksinasi yang sempat stuck dalam dua bulan terakhir.

Pernyataan tersebut disampaikan Richard, usai rapat koordinasi dengan Forkopimda Kota Ambon, Satgas Covid-19 Kota Ambon, para kepala desa/raja, lurah serta tokoh agama, di Balai Kota Ambon, Jumat (12/11/2021).

“Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon mematangkan rencana vaksinasi door to door, atau dari rumah ke rumah untuk mengejar target capaian vaksinasi 100 persen,” ujarnya.

Menurut dia, sedikitnya 81,86 persen masyarakat Kota Ambon sudah menerima vaksinasi dosis pertama, sedangkan dosis kedua baru 48,5 persen.

“Target kita seluruh warga sudah vaksinasi lengkap, dalam kenyataannya dua bulan terakhir kita alami stuck. Capaian presentasi naik tidak terlalu signifikan. padahal kita harus kejar 19 persen yang tersisa,” ungkap Richard.

Dia menuturkan, sampai saat ini capaian vaksinasi di Maluku sangat rendah, yakni di peringkat 31 secara nasional.

Kontribusi terbesar bagi Maluku, kata Richard, berasal dari Kota Ambon. Namun dengan presentasi capaian vaksinasi yang sempat stuck, di atas kertas butuh waktu kurang lebih lima bulan hingga semuanya selesai divaksin.

“Target kita 31 desember paling tidak harus capai 99,9 persen, sehingga kita harus kerja ekstra dengan vaksinasi door to door,” ujarnya optimis.

Secara teknis, Richard menyebutkan, vaksinasi door to door dengan nama operasi Salawaku, akan segera dilakukan serentak melalui tim yang terdiri dari pemerintah desa/negeri dan lurah, Satgas Covid-19, Puskesmas, anggota TNI/Polri serta melibatkan mitra lain, yakni tokoh agama dan tokoh masyarakat.

Jadi tim yang dipimpin oleh kades/raja dan lurah, tambah Richard, akan turun ke rumah–rumah.

“Pertama untuk sosialisasi pentingnya vaksinasi lengkap, dan yang kedua untuk action,” terangnya.

Tim kata Richard, akan langsung mengecek di dalam rumah tersebut, berapa yang sudah vaksin dan ditempel stiker. Sehingga pada tindakan berikut ada data yang jelas.

Richard menegaskan, tidak akan memaksa jika ada warga yang tidak mau divaksin, namun alasan yang dikemukakan kepada tim harus jelas.

“Kalau ada warga yang tidak mau divaksin, harus punya alasan jelas. Misalnya punya komorbid, atau alasan lain. Itu akan dicatat sebagai data lengkap, berapa banyak warga yang tidak mau vaksin,” tabdasnya.

Richard berharap dengan capaian vaksinasi 100 pesen, akan mendorong tumbuhnya sektor ekonomi, lewat aktivitas masyarakat.

“Target capaian vaksinasi akan membuka ruang bagi sektor ekonomi yang semakin berkembang, sehingga sektor lain juga akan berkembang, berimpilkasi pada kota ini,” tutupnya.

Sebagai informasi, capaian vaksinasi Covid -19 di Kota Ambon per 11 November 2021, untuk dosis pertama 224.445 jiwa (81,86 persen); dosis kedua 133.120 jiwa (48,5 persen); Dosis ketiga khusus Nakes, 1.886 jiwa (42,6 persen). Sementara untuk Lansia, 24.613 jiwa, dengan rincian vaksin pertama 14.046 (57,1 persen) dan vaksin kedua 10.071 (43,5 persen).(TIA)


Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi

Berita Serupa

Back to top button