Ekonomi & BisnisNasional

Pemberdayaan UMKM Kunci Pemulihan Ekonomi di Indonesia

potretmaluku.id- Saat ini pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam kondisi sulit akibat pandemi Covid-19. Untuk memulihkannya, anggota komisi XI DPR RI, Marinus Gea, mengaku kuncinya ada pada pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Marinus mendorong Bank Indonesia (BI) menerapkan digitalisasi pada sistem transaksi UMKM agar semua ter catat.

“Kita melihat UMKM menjadi kunci pemulihan ekonomi. Olehnya itu kita mendorong BI menerapkan digitalisasi pada sistem transaksi UMKM,” kata Marinus dalam siaran persnya, Minggu (6/6/2021).

Marinus meminta BI dapat melakukan sosialiasi dan pendampingan khususkan untuk UMKM dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Di sisi lain, UMKM juga diharapkan dapat lebih banyak lagi mengakses program yang dibuat BI. Sehingga sistem digitalisasi harus bisa diterapkan sebagai sistem transaksi UMKM.

“Digitalisasi pada sistem pembayaran UMKM dilakukan melalui program yang dibuat BI yaitu Quick Responses Code Indonesian Standard (QRIS),” katanya.

Transaksi didgital melalui QRIS, kata dia dapat memudahkan penyaluran kredit, sehingga diharapkan ekonomi nasional bisa terdorong.

“Penggunaannya lebih mudah mengakses informasi permodalan dan mempermudah transaksi jual beli sehingga meningkatkan penjualan,” kata dia.

Berdasarkan data BPS, kata Marinus, UMKM menempati 99,9 persen dari total unit usaha di Indonesia yang berjumlah 62,9 juta.

Dari data itu, lanjut dia, dapat ditentukan kalau UMKM menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia. Sebab, mampu menyerap jumlah tenaga kerja yang besar dan berkontribusi maksimal terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

Ia menyebutkan UMKM masih perlu didorong agar dapat terakselerasi secara digital untuk memperkuat ketahanannya. Sehingga semakin mampu menjadi pendorong ekonomi.

“BI perlu lebih keras lagi mensosialisasikan program atau stimulus yang diberikan agar semua UMKM di Indonesia bisa mendapatkan akses tersebut,” tandasnya.(PM-04)


Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi

Berita Serupa

Back to top button