Peletakan Batu Pertama RS MTH, Thaher Hanubun: Ini Berkat Gubernur Maluku dan Kerinduan Masyarakat
potretmaluku.id – Upaya pembangunan Rumah Sakit (RS) Pratama MTH Elat Kei Besar, Maluku Tenggara (Malra) yang diperjuangkan sejauh ini, kini telah masuk dalam tahap peletakan batu pertama. Proses ini pun dihadiri Gubernur Maluku, Murad Ismail, didampingi Bupati Malra, M. Thaher Hanubun, Rabu (3/5/2023).
Hanubun menjelaskan, sebagai daerah perbatasan dan terluar, Pulau Kei Besar awalnya masih cukup tertinggal, dan permasalahan paling mendasar adalah rendahnya kapasitas infrastruktur, pelayanan dasar, akses konektivitas jalan dan jembatan, akses rumah layak huni, air bersih dan sanitasi, hingga akses pelayanan pendidikan dan kesehatan yang hingga kini belum maksimal.
Menurutnya, Maluku Tenggara kini telah berusia lebih dari 70 tahun, terhitung sejak 22 Desember 1952. Sejak itu pula, kata dia, Pulau Kei Besar tidak memiliki Rumah Sakit. Masyarakat yang sakit harus dirujuk dari Puskesmas menuju Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), di Kota Langgur.
“Walaupun ada Puskesmas yang dibangun cukup bagus, namun berkat rekomendasi Gubernur Maluku, dan keprihatinan sekaligus kerinduan warga, sehingga kami bisa memperjuangkan pembangunan Rumah Sakit, terutama di Pulau Kei Besar,” ungkapnya.
Mantan Wakil Rakyat Provinsi Maluku ini mengatakan, sejak 2019 hal ini sudah diperjuangkan, dan keberhasilan ini tidak terlepas dari dukungan Pemerintah Provinsi Maluku.
“Sekali lagi saya atas nama Pemerintah Daerah dan Rakyat Maluku Tenggara, tidak ada kata lain kecuali mengucapkan banyak terima kasih kepada Gubernur Maluku. Dana transfer yang kami terima dari Pemerintah Pusat secara perlahan meningkat dari tahun ke tahun, yang sebelumnya kurang lebih Rp 600 milyar termasuk tahun 2023, dana fisik yang kami terima sebesar Rp 231.930.207.000,” ungkapnya.
Dia mengatakan, semua itu berkat rekomendasi Gubernur Maluku, para Tokoh Agama, sehingga dimudahkan perjalanannya. Hanubun menjelaskan, pada alokasi dana Rp 231.930.207.000, didalamnya terdapat Rp. 74.585.143.199, untuk pembangunan Rumah Sakit Pratama MTH di Elat.
“Setuju tidak setuju, pembangunan ini pasti jalan, untuk itu tenaga teknis Dinas Kesehatan dan Bapa Raja saya mohon dengan kerendahan hati bisa menjaga, jangan lagi ada yang datang pasang sasi di tempat ini. Pembangunan Gedung Rumah Sakit, pengadaan prasarana, pengadaan alat Kesehatan jadi Rp 40 milyar fisik bangunan dan Rp 30 milyar lebih untuk alat kesehatan.” terangnya.
Bupati juga menegaskan, lokasi pembangunan adalah lahan milik Pemerintah Daerah. Menurutnya, Elat dan Pulau Kei Besar akan mampu berkembang, termasuk pembangunan rumah sakit ini akan berjalan lancar jika kondisi kamtibmas terkendali dan tidak ada hambatan serta gangguan.
Ia juga melaporkan, pembangunan di Pulau Kei Besar ini memerlukan semangat juang, dan saat ini di Kei Besar bidang telekomunikasi sinyal 4G sudah masuk, sehingga ujian sudah bisa berlangsung di sekolah masing-masing. Listrik dan air bersih juga sudah teratasi, meskipun belum 100%, selain itu juga stunting sudah menurun.
Sekedar diketahui, peletakan batu pertama juga dihadiri Pangdam XVI/Pattimura, Wakapolda Maluku, Kabinda Maluku, Danrem 151/Binaiya, Forkopimda Provinsi Maluku, Sekretaris Daerah Maluku, Ketua TP-PKK Provinsi Maluku, Sekretaris Daerah Kabupaten Malra, Pimpinan OPD Lingkup Pemerintah Provinsi Maluku dan Kabupaten Malra, Tokoh Agama, tokoh Adat, Tokoh Masyarakat, dan unsur lainnya. (Nab)
Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi