KulinerPendapat

Mie Sagu Cakalang

Oleh: Prof. Dr. Ir. A.M.Sahusilawane, MS, Dr. Natelda R. Timisela, SP, MP, Ir. G.H. Augustyn, MSi, (Dosen Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Universitas Pattimura)


Berbicara mengenai kerja-kerja yang dilakukan oleh Patriot Pangan di beberapa negeri atau desa di Pulau Saparua, ternyata mendapat tanggapan yang positif dari kaum perempuan, salah satunya adalah Mie Sagu Cakalang.

Sahabat Kedaireka yang smart, Mie sagu cakalang ini adalah merupakan suatu inovasi menu yang dibuat oleh Patriot Pangan di Negeri Mahu. Menu ini kaya akan gizi dan protein, serta omega 3.

Negeri Mahu memiliki potensi sagu yang cukup menjanjikan sayangnya potensi ini belum digunakan secara maksimal. Sagu hanya diolah untuk sagu lempeng kering untuk dijual. Papeda sebagai makanan utama tidak lagi menjadi primadona di meja makan. Apalagi Karkaru (sagu mentah dicampur kelapa lalu dioseng) sebagai pengganti nasi dan Sinoli adalah tepung sagu dicampur garam lalu di buat seperti dadar sebagai  pengganti nasi. Karkaru dan Sinoli biasanya dimakan dengan sayur, ikan sambal dan lain-lain.

Baca Juga: Teh Ramadelas Produk Lokal Asli Desa Angar Seram Timur

Potensi ikan di Mahu juga luar biasa, terutama ikan teri, ikan tatari kecil,  ikan make. Ikan-ikan ini juga hanya dijual mentah. Jarang untuk dibuat ikan kering, kecuali musim ikan melimpah padahal sudah waktunya diversifikasi komoditi ikan ini untuk dikeringkan sebagai olahan menu yang menjanjikan.

Kembali ke menu yang menjadi fokus kita. Mie sagu cakalang yang diolah oleh Patriot pangan ternyata luar biasa lezatnya. Mie sagu diolah dengan suwiran ikan cakalang asap dengan kaldunya  serta bawang, cabe, daun seledri, kecap, cuka, saos tomat an lain-lain.

Mie sagu cakalang
Mie sagu cakalang.(Foto: Dok. Penulis)

Selama ini terigu dipakai sebagai bahan dasar olahan mie ternyata berhasil diganti dengan tepung sagu yang tidak kalah enaknya.

Bahkan dari beberapa kaum perempuan, kaum laki- laki maupun anak – anak yang ikut mencicipi mie sagu cakalang tersebut, mereka mengatakan lebih lezat dari mie terigu, apalagi super mie, indo mie dan lain-lain.

Mencermati hal ini maka kaum perempuan di Mahu telah bertekad untuk mengganti segala macam mie terigu dengan mie sagu. Hasil kerja Patriot pangan mulai menunjukan secercah harapan untuk kembali ke pangan lokal.

Baca Juga: Bisakah Pembangunan Berkelanjutan Melalui Pembangunan Rendah  Karbon dan Ekonomi Hijau?

Saat ini mahasiswa KKN tematik di P. Saparua terus berjibaku membuat tepung sagu untuk berbagai olahan. Hasil pantauan ternyata kaum perempuan dengan gesit ikut belajar dari para mahasiswa ini. Mereka tersentak ternyata sagu sudah harus diprimadonakan sebagai komoditi andalan kedepan

Sagu, singkong, keladi, petatas, dll menanti uluran tangan kita untuk menatalayani pangan lokal kita menjadi sumber potensi ketahanan pangan menuju ke kedaulatan pangan.

Harapan Patriot Pangan yang terdiri dari para dosen maupun mahasiswa KKN Tematik akan mampu menciptakan berbagai menu maupun produk bahan baku yang bisa dikembangkan.

Makanlah apa yang kita tanam. Eat what we grow..
Tanamlah apa yang kita makan. Grow What we eat..

Patriot Pangan Unpatti

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS


Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi

Berita Serupa

Back to top button