Oleh: Eltom (Pemerhati Sosial)
Ada nasehat tua, “mau takotang apa, kalu inga jam sumbayang” (=apa yang mau ditakuti jika ingat jam sembahyang/doa). Karena itu “mau biking apapa tu jang lupa angka hati” (=bila hendak melakukan apa pun jangan lupa berdoa/mengatakan isi hati) karena “Tuhan tau sampe kadalang” (=Tuhan mengetahui isi hati yang terdalam pun).
“Angka hati, supaya jalang-jalang tabuka” (=berdoa agar semua urusan lancar). Sebab “Antua su ator masing-masing deng dia pung tiap-tiap” (=Tuhan telah mengatur setiap orang dengan miliknya). Karena itu “mau takotang apa?”
“Mau takotang apa?” Ini nasehat yang “kas basar hati” (=membesarkan/memberanikan hati). Terkandung di sini rasa kepercayaan/iman bahwa “Antua lebe basar dari setang sarampa sapa pun di dunya ni” (=Tuhan lebih besar dari kuasa apa pun di dunia). Karena itu kita selalu diajarkan “dekat deng Antua” (=mendekat pada Tuhan) atau “jang jao-jao dari Antua” (=jangan menjauhkan diri dari Tuhan).
“Mau takotang apa?” juga menjadi sebentuk keyakinan bahwa jalan yang kita pilih adalah jalan yang benar, sehingga “mau takotang apa?” Apapun ancamannya, “mau takotang apa?” sebab “kalu batul, seng usa taku apapa” (=bila berlaku benar, tidak perlu takutkan apapun).
“Pohong seng tumbu sabarang tampa” (=pohon tidak tumbuh di sembarangan tempat), artinya kebenaran itu ada tepat pada tempatnya, jadi “biar sapa gartak lai, mau takotang apa?” (=Siapa pun yang menggertak, tidak perlu takut), “gartak sambal sa tu” (=itu hanya gertak sambal). “Kalu muka deng muka pasti talo’ung parsis Nou” (=bila berhadapan pasti tertekuk seperti ikan Nou ~sejenis ikan berbisa).
Karena itu selagi kita melakukan hal yang benar “mau takotang apa?” Dan supaya kita tetap melakukan hal yang benar, “jang lupa sumbayang“. Bahkan, “mau cari hidop musti kuat deng sumbayang, tagal katong seng pung orang basar. Jadi jang takotang” (=mau cari hidup/pekerjaan, harus kuat dengan doa, sebab kita tidak punya orang besar/koneksi. Jadi jang taku). Nasehat ini meyakinkan kita bahwa “karja ka jabatan tuh Tuhan punya. Kalu antua mau kasi, seng ada yang bisa pele” (=pekerjaan atau jabatan itu pemberian Tuhan. Bila Tuhan mau memberi tidak ada yang bisa menghambatnya).
“Ingatang! Angka hati par Antua” (=Ingatlah. Angkat hati/berdoa kepada Tuhan).
Rabu, 19 Mei 2021
Pastori Jemaat GPM Bethania, Dana Kopra-Ambon
Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi