Puisi

Maluku Tanah Air Beta

Oleh: Heri Engel Solissa (Peserta Lomba Cipta Puisi HUT ke-77 Provinsi Maluku)


Maluku, maluku biking beta terus maju  untuk melangkah tampa pake rasa balagu, lalu mau duduk batongka dagu.

Jika baju bisa bungkus beta pung badan, maka dari tanah Maluku beta bisa badiri, dengan percaya diri, supaya bisa angkat beta punya derajat deng martabat diri.

Basudara biar katong itu seng sedarah, tapi mari bikin hidup ini dapa lia terarah, dengan satu arahan, agar katong seng meratap deng aer mata, yang hanya ada dengan amarah, maka seng perlu bikin gara-gara, jika katong su perna rasa garam.

ASIN itu adalah realita hidup, dengan menjadikan pelita sebagai cahaya yang mampu menyala agar membuat suatu sejarah.

Baca Juga: Kisah dari Madras

Saatnya katong bisa tunjukan dalam suatu tujuan dengan melewati setiap ujian hidup, mengajak katong datang kemari dan terus berlari, saat tarian-tarian adat sebagai sejarah dapat menyuarahkan suara kebebasan yang mampu terbebas dari masalah kemiskinan, deng mau bataria  bahwa katong bisa hidup mandiri, yang seng perlu harus baku iri, yang nanti biking hidup orang sudara ini dapa lia miring, tampa ada rasa dalam satu piring.

Saat katong masih merasakan segala macam rasa dalam suatu masakan mama, dengan memberikan suatu makna, yang amat mendalam, supaya dapat  melewati masa-masa perjalanan kehidupan, disaat hati masih bersatu dan terus berpacu untuk berusaha.

Biar katong jarang pake sepatu, mar tetap pegang cangkul di atas tanah, untuk mengali aliran air demi menemukan arti dari setiap perjalanan kehidupan.

Jika katong ada harapan, disetiap hari-hari  kehidupan menuju ke suatu arah, tampa ada suatu batasan yang dibatasi dan dibawah dengan alasan yang seng pasti, biking katong barasa makan kasbi tampa ada nasi yang dituliskan dalam suatu narasi malalui suatu aksi dengan upaya dan jeri payah.

Baca Juga: Perut Arumbae

Karena hidup ini seperti pohon pepaya yang selalu terasa pahit, yang merupakan bagian dari proses kehidupan. jika hidup ini barasa asam, macam manisang lalu babao macam hangsang ikang, biking dada barasa manikam, yang nanti biking katong mau pingsan lalu baminta par makan pisang.

Sudara katong musti ingat bahwa samua rumah itu ada pintu, maka disitu ada perintah dari mama deng bapa, par selalu lia sudara gandong, biar katong seng satu tali gendong, tapi jang mau par baku gantong, karena katong hidup ini pake jantong, yang selalu baku jaga deng mau jadi bantal yang menghangatkan.

Supaya jang orang biking katong bantang macam santang, dimana saat hasrat hati dibangun dengan dasar kasih sayang.

Mari sudara gandong, katong ciptakan rasa sayang, yang seng terbayang bagaikan layang-layang yang sedang melayang dibawah awan, tampa ada bayangan dalam suatu angan-angan.

Andai kata katong bisa jadi seperti angin dan air yang terus mengalir dalam setiap aliran kehidupan, untuk tetap mampu melewati arus dan gelombang kehidupa, saatnya katong bisa jadi seperti seorang pejuang yang bisa baca peluang, tapi seng mudah par masuk jurang.

Baca Juga: Maluku Negeri Tanah Dati

Karena tanah yang jadi tampa katong berpijak, manjamin katong untuk terus bertumbuh diatas tanah sebagi tubuh Maluku, dan menjadi tumbuhan hijau yang terus berkembang, menjadikan katong agar mampu mencerminkan cinta demi menjadi citra, maka katong seng perlu ciptakan perbedaan jika katong memahami apa itu arti cincin dijari manis, saat katong bisa jadi tinta yang tidak berwarna dengan suatu tulisan bahwa waktu kehidupan itu bagaikan awan yang terus berjalan, dimana wacana hidup dari suatu realita mengharapkan katong supaya bisa jadi pelita dengan cahaya yang menghidupkan, demi memberikan contoh, hidup orang sodara,  supaya bisa jadi cermin dari suatu cerita kehidupan sebagai tujuan mengapai cita-cita bersama.

Dan tetap maju bersama untuk melewati masa-masa hidup dengan suatu masa yang mana masyarakat maluku mampu mencerminkan suatu kasih sayang. Katong  orang Maluku seng perlu harus par baku kuku, karena katong badiri diatas budaya ale rasa, beta rasa, yang sama rasa dalam satu rasa, yang seng perlu harus ada rasis. Jika katong samua su perna rasa tarasi itu akang padis.

Maka seng perlu bikin hidup ini nanti barasa basih, tampa ada sebuah arti yang pasti, dalam ketidakpastian yang membutuhkan sebuah kepedulian. jika pakaian kebaya itu katong pung budaya yang harus di budidayakan.

 


Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi

Berita Serupa

Lihat Juga
Close
Back to top button