potretmaluku.id – Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) telah meluncurkan Indeks Kerawanan Pemilu dan Pemilihan Serentak (IKP) 2024 pada 16 Desember 2022 lalu.
Berdasarkan IKP yang dirilis Bawaslu tersebut, Provinsi Maluku berada pada posisi dengan kategori ‘sedang’ tingkat kerawanan pemilu 2024 dengan skor kerawanan pemilu 53,69 persen.
Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Provinsi Maluku mengatakan, Maluku masuk kategori sedang dalam indeks kerawanan Pemilu 2024 di Indonesia.
Kordinator Divisi Sumber Daya Manusia dan Diklat (SDMOD) Bawaslu Provinsi Maluku, Stevin Melay mengatakan, ada tiga kategori zona berdasarkan tingkat kerawanan Pemilu 2024, yakni hijau (rendah), kuning (sedang), dan merah (tinggi).
“Kalau hijau itu posisinya rendah, kemudian kuning itu sedang dan merah itu tinggi. Maluku ada pada posisi kuning , karena tingkat kerawanannya sedang,” kata Stevin Melay, Rabu (20/9/2023).
Stevin menyebut, ada isu utama yang memerlukan kebijakan sebagai langkah antisipasi, yakni polarisasi masyarakat dalam dukungan politik. Yang mana di Maluku ego kesukuannya masih sangat tinggi.
Menurutnya, adanya potensi polarisasi dukungan politik berbasis kultur itu yang turut mempengaruhi situasi, sehingga Maluku masuk pada kategori sedang.
“Ini yang kemudian kita betul-betul mengawasinya. Karena Bawaslu menempatkan ini dari bagian isu utama kita,” ujarnya.
Tidak hanya itu, penggunaan media sosial (medsos) juga menjadi salah satu atensi Bawaslu, karena kerap digunakan untuk melakukan sebuah proses pemasaran politik.
“Apa lagi di Maluku, tidak bisa dipungkiri bahwa isu sara sangat sensitif. Saya rasa ini harus dibatasi. Dan di sini peran media cukup kuat,” katanya.
Dalam pasal 280 UU Nomor 7 tahun 2017 mengisyaratkan pelaksana, peserta, dan tim kampanye dilarang menghina seseorang, agama, suku, ras, golongan, calon, dan/atau peserta pemilu yang lain.
Mereka diharamkan pula menghasut dan mengadu domba. “Meski pemilu di Maluku berpotensi rawan, Bawaslu berkomitmen ciptakan pemilihan yang damai dan adil,” katanya.
Dia berharap semua pihak menjunjung tinggi demokrasi dan menghormati perbedaan pendapat. Dengan kerja sama dan dukungan semua pihak juga diharapkan pemilu di Maluku berjalan lancar dan menghasilkan pemimpin yang demokratis.
“Kami juga harap peran media agar menyajikan berita pemilu yang netral dan bukan hoaks agar terhindar dari konflik terkait polarisasi masyarakat dalam dukungan politik,” imbuh Stevin. (HAS)
Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi