Kutikata

Kanal Bae

Oleh: Eltom (Pemerhati sosial)


Kanal tu bukang cuma tau nama, mar rupa deng tabiat lai” (=mengenal seseorang itu bukan sekedar mengetahui namanya tetapi juga wajah dan perilakunya), karena itu bila ditanyakan “ale kanal ka seng?” itu mencakup hal tadi (nama, wajah, perilaku). Tanpa itu anda akan dikategorikan sebagai “tau sa” (=sekedar mengetahui) tetapi belum pada tingkat “kanal bae” (=mengenal secara mendalam). Sebab itu jawaban “beta tau” dan “beta kanal bae” menunjuk pada dua kualitas yang berbeda itu.

Kanal bae” menunjuk pada adanya hubungan genealogis (=hubungan darah), dan mereka dikategorikan sebagai “sudara dekat” atau “sudara langsung-langsung” atau “sudara gandong” (=sekandung). Selain itu bisa juga saudara karena sedari kecil bertumbuh bersama (=basar sama-sama). Ini bisa karena “ba birman” atau “tinggal baku sabla ruma” atau “tiris deng tiris bakudapa” (=bertetangga), atau memang “tinggal saruma” (=serumah) karena “bapa-mama ade kaka” (=sepupu). Jadi ada relasi yang intens dan hubungan kesalingan (=resiprositas) yang terbina dalam waktu yang panjang.

Sebab itu dalam hal “kanal bae” sering diungkapkan “sampe dia pung cili garang lai beta tau” (=seluruh detail dirinya saya ketahui). Pengenalan seperti ini tidak akan salah, dan menjamin kualitas relasi secara permanen walaupun “su tapisa jao” (=terpisah jauh tempat tinggal) atau “su lama seng bakudapa” (=lama tidak jumpa).

Beda dengan “beta tau“, pengenalan jenis ini tidak utuh, sekedar pada beberapa hal yang mencuat seperti antara teman sekolah yang mengenang kisah semasa sekolah lalu kerap muncul kalimat seperti ini: “dolo ale kurus sa e, mar sakarang badang ba isi paskali” (=dulu kurus, sekarang gemuk berisi). Kadang pula terjadi kekeliruan dalam saling kenal, seperti kalimat ini: “tuangana, su kira sapa lai, padahal ale” (=o, saya kira siapa padahal anda).

Jadi penting “kanal bae” sebab itu penting hidup bersama dan memelihara hubungan yang saling mengenal secara baik. Ingat: “Jaga jang sampe ale sala kanal orang” (=Jangan sampai salah mengenal orang).

Minggu, 11 April 2021
Pastori Jemaat GPM Bethania, Dana Kopra, Ambon

 


Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi

Berita Serupa

Back to top button