Kader Tim Pendamping Keluarga di SBT Dapat Orientasi dari BKKBN
potretmaluku.id – Wakil Bupati (Wabup) Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) Idris Rumalutur mengungkapkan, dalam rangka percepatan penurunan stunting, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) telah membentuk Tim Pendamping Keluarga (TPK), dalam rangka percepatan penurunan stunting di setiap desa atau kelurahan di Indonesia.
Pernyataan itu disampaikan Wabup Idris, saat membuka kegiatan orientasi bagi kader TPK, yang melibatkan peserta dari Kecamatan Bula, Bula Barat dan Teluk Waru, digelar BKKBN Kabupaten SBT, di Aula Kantor Kementerian Agama (Kemenag) SBT, Kamis (15/9/2022).
Rumalutur menerangkan, tim ini bertugas untuk memonitor dan melaporkan kasus stunting di wilayah masing-masing, sehingga tujuan dari kegiatan tersebut adalah kader TPK akan melakukan pendampingan pada kelompok sasaran, yaitu calon pengantin, ibu hamil, ibu pasca salin serta baduta dan Balita.
“Yang mana tugasnya adalah melakukan pengawasan dan edukasi kepada kelompok sasaran untuk mencegah stunting,” tuturnya.
Ia menandaskan, peran keluarga merupakan hal yang perlu dioptimalkan dalam membentuk generasi yang berkualitas dan berkarakter.
Untuk mengoptimalkan peran keluarga tambah dia, salah satunya dilakukan proses intervensi dalam bentuk pendampingan dari berbagai lembaga atau institusi, diantaranya sinergitas penyuluh Keluarga Berencana (KB), bidan, TP-PKK dan kader KB.
“Tim pendamping keluarga yang terdiri dari unsur bidan, kader PKK dan kader KB yang sudah terbentuk diharapkan mampu melaksanakan tugasnya dengan baik, yang merupakan satu kesatuan tim dan saling berkolaborasi untuk program percepatan penurunan angka stunting di Indonesia,” tandasnya.
Ketua Yayasan Gita Tita Falamury ini mengaku, tugas ini sangat berat, namun sangat mulia dalam rangka menyiapkan generasi yang berkualitas dimasa yang akan datang.
Untuk itu, dia berpesan agar kegiatan ini harus didukung dengan data-data yang akurat, sehingga dapat mendukung kebijakan dalam program percepatan penurunan angka stunting di kabupaten bertajuk ‘Ita Wotu Nusa’ itu.
“Pendamping keluarga adalah ujung tombak di lapangan terkait berbagai upaya penanganan stunting dan keluarga beresiko stunting dengan didukung secara penuh oleh perangkat kecamatan sampai tingkat desa,” akuinya.
Ia juga berpesan kepada para kader TPK agar dalam mengisi data pada aplikasi Elektronik Siap Nikah dan Hamil [Elsimil] sebagai upaya dalam mencegah stunting dengan cara mengedukasi remaja mengenai bahaya stunting.
Rumalutur berharap agar tim dapat bekerjasama, berkolaborasi, berkomunikasi dengan baik, sehingga seluruh upaya percepatan penurunan stunting dapat berjalan secara optimal dan target penurunan angka stunting dapat tercapai dengan baik.
“Selaku Ketua TPPS Kabupaten SBT, saya berharap agar tim dapat bekerjasama, berkolaborasi, berkomunikasi dengan baik, sehingga seluruh upaya percepatan penurunan stunting dapat berjalan secara optimal dan target penurunan angka stunting dapat tercapai dengan baik,” harapnya.(BB/TIA)
IKUTI BERITA LAINNYA DIĀ GOOGLE NEWS
Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi