Kutikata

Jang Mau Jadi Jongos

KUTIKATA

Oleh: Eltom (Pemerhati Sosial)


Sapa jua mau jadi jongos” (=siapa juga yang mau jadi budak), sebab “sama-sama punya saja mo” (=sama-sama memiliki sesuatu). Ungkapan ini menerangkan suasana respons seseorang ketika ada yang secara arogan berlaku seakan-akan bisa “prenta iko suka” (=memerintah seturut kehendaknya).

Sapa jua mau jadi jongos” juga lahir dari keyakinan bahwa kita sama-sama memiliki sesuatu yang dapat menjamin hidup, sehingga “jang biking diri macang tuang dosi” (=jangan ada yang berlaku laksana tuan besar kaya raya dan memiliki segalanya). Artinya untuk hidup, “biar dusung spotong sa mar ada” (=masih ada sepotong dusun). Jadi baiklah tiap orang “karja iko kuat deng turut punya, daripada jadi jongos par orang” (=bekerja sesuai kekuatan dan pada apa yang dimiliki, daripada memperbudak diri pada orang lain) “la dia pi saleng carita kiri kanang” (=bila akhirnya orang itu menceritakan hal buruk tentang kita di banyak tempat).

Baca Juga: Mama Pung Piara

Jang mau jadi jongos” juga mengajari kita bersyukur pada apa yang sudah kita miliki, dan tidak perlu membebani diri sehingga “karja tar brenti” (=kerja tanpa beristirahat), apalagi sampai “untung nama ilang blanja” (=sekedar dipuji padahal merugi) artinya tidak mendapati upah yang layak atau malah sama sekali “tar dapa apapa” (=tidak diberi upah).

Malah ada orang-orang yang “jadi jongos” sekedar untuk “makang puji jual sombong” (=cari nama guna kesombongan). Yang seperti ini “cuma jongos mar stel mandor” (=budak tetapi berlagak mandor), adakalanya “bagaya deng orang barang” (=bergaya padahal dengan barang milik orang lain).

Baca Juga: Jang Dengar!

Jadi baiknya ialah hidup apa adanya, bekerja tetapi “jang paksa diri” (=jangan memaksakan diri dalam bekerja) dan lebih penting “urus karja yang su ada” (=bekerja pada profesi atau pada lahan kerja yang sudah ada/dimiliki) sambil bersyukur.

Jang mau jadi jongos” karena dengan apa yang sudah kita miliki saat ini “seng ada yang bisa rampas lai” (=tidak ada yang bisa merampasnya lagi). “Jadi tuang par diri sandiri” (=kita jadi tuan atas diri sendiri).

Kamis, 6 Mei 2021
Pastori Jemaat GPM Bethania, Dana Kopra-Ambon


Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi

Berita Serupa

Lihat Juga
Close
Back to top button