AmboinaMusik

Ini Mereka, Para Narasumber di 1st International Virtual Conference “Music is my Life” yang Akan Digelar AMO dan Pemkot Ambon

AMBON UNESCO CITY OF MUSIC

potretmaluku.id – Event 1st International Virtual Conference “Music is my Life” bakal digelar Ambon Music Office (AMO) bersama dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon, pada hari Selasa, tanggal 31 Agustus 2021 mendatang.

Kepada potretmaluku.id, Direktur AMO Ronny Loppies, menyebutkan event yang digelar jelang HUT ke-446 Kota Ambon ini, merupakan peluang besar Ambon untuk membangun peluang kerjasama dengan kota-kota di Indonesia maupun di luar negeri terutama dengan kota-kota musik dunia lainnya (UCCN).

“Kehadiran para narasumber yang berkualitas untuk membicarakan perencanaan dan pembangunan kota-kota di dunia ke masa depan (city for future), akan sangat penting untuk mencari sudut pandang yang tepat guna membangun Ambon ke depan, terutama dalam mempertahankan Ambon City of Music yang sudah memiliki jejaring bertaraf internasional,” ujar Ronny, yang juga adalah Focal Point of Ambon UNESCO City of Music ini.

Lalu siapa sajakah para pembicara dari dalam dan luar negeri, yang kala menjadi pembicara pada konferensi musik internasional tersebut, berita sekilas info tentang mereka, seperti dituturkan Ronny.

  1. H. Sandiaga Salahuddin Uno, B.B.A., M.B.A, Minister of Tourism and Creative Economy. Me-launching branding pariwasata kota Ambon berbasis musik (music tourism) merupakan tugas pertama beliau menjabat menteri pariwisata dan ekonomi kreatif. Sangat penduli untuk melaksanakan event musik internasional di kota Ambon dan menghadirkan pariwisata musik sebagai sektor penggerak ekonomi kreatif di masyarakat.
  1. Rainer Kern, Director UNESCO City of Music Mannheim. Orang yang sangat berjasa membantu Ambon bukan saja dari jauh tetapi langsung datang ke Ambon dan minum sopi. “Sopi is sopi, Sopi not heineken bier” itu yang disampaikan ketika pulang ke Jerman dari Ambon kepada Direktur Ambon. Terakhir membantu AMO dalam menyusun Rencana Induk Pengembangan Kota Musik dan terus berkomunikasi dengan AMO untuk ekosistim musik harus tetap terjaga sebagai kultur yang akan membangun kota sampai kapanpun.
  1. Ismunandar, Ambasaddor/Alternate Permanent Delegate of the Republic of Indonesia for UNESCO. Baru ditunjuk untuk menjadi duta besar di Perancis dan wakil delegasi tetap RI untuk UNESCO telah melakukan virtual meeting dengan Ambon lewat AMO untuk mencari ide dan masukan untuk membangun Ambon lewat posisinya. Insipirator dan akademisi hebat ini menunjukkan sebuah bangunan berpikir yang kuat untuk Indonesia lewat Ambon dan UNESCO.
  1. Choocheap Pongchai, Vice Governor of Suphanburi Province, Thailand. Province dan kotanya yang dikenal sebagai city of music ini sangat aktif dalam kegiatan-kegiatan ekonomi kreatif di Suphanburi. Berasal dari Keluarga musik, beliau sangat peduli dengan musik. Selalu berkoordinasi dengan AMO dan stafnya untuk berbagai event yang dilaksanakan di Thailand. Ambon sangat penting buat Suphanburi dalam membangun kerjasama lewat musik.
  1. Yana Yuliana,Ph.D. Ambassador of the Republic of Indonesia to Cuba, Bahamas, Dominican Republic, Haiti and Jamaica. Dubes yang tiba-tiba muncul dengan ide membangun kerjasama antara havana-Kuba dan Ambon merupakan inspirator yang coba mengaitkan kekayaan budaya musik havana dan Ambon. Mamfasilitasi FGD G-CINC Expert Series di Ambon dan Havana merupakan terobosan dan peluang kerjasama yang sangat bermanfaat untuk membangun kota musik.
  1. Dr. Arief Rachman, M.Pd, Executive Chairman of the Indonesian National Commission for UNESCO, Ministry of Education,Culture, Research and Technology. Sudah tidak lazim bagi Indonesia dan berbagai skema UNESCO. “Sang Guru” yang sangat menyukai lagu-lagu Ambon dan pernah berkunjung ke Ambon terutama ke Tulehu ini sangat totalitas membantu Ambon dalam menyiapkan dossier sebelum ke UNESCO. Beliau memerintahkan seluruh stafnya untuk bekerjasama membantu Ambon dalam penyiapan dokumen-dokumen ke UNESCO.
  1. Ari Juliano Gema,Senior Adviser to Minister of Tourism and Creative Economy. Orang hebat dan sang inisiator yang turut mendapatkan penghargaan Tahuri Awards ini merupakan orang yang pertama kali menggulirkan wacana Ambon menuju kota musik dunia setelah melewati tulisan ambon city of music di Hatiwe besar. Berkeliling dunia beserta AMO dan Pemkot Ambon untuk membicarakan kehebatan Ambon dalam bermusik sudah menjadi program tetap beliau terutama ketika masih menjabat sebagai direktur HKI dan Regulasi di Bekraf dan sampai sekarang terus membantu Ambon dengan ide-ide dan kerjasama.
  1. Fiki Satari, Chairman of Indonesia Creative Cities Network (ICCN). Ketua umum ICCN selalu membicarakan 10 prinsip pembangunan kota-kota kreatif sesuai buku putih kota kreatif versi ICCN. Sosok yang sangat inspiratif bagi Ambon dan Indonesia ini selalu berproses dengan Ambon sejak dimulainya pencanangan Ambon menuju kota musik dunia dan terus membantu Ambon Muic Office dengan berbagai kerjasama yang meibatkan ICCN dan Kemenparekraf serta UMKM. Tiada hari tanpa membicarakan Ambon kota musik dunia dengan sang kreator.
  1. Hilmar Farid, Ph.D. Director General of Culture, Ministry of Education,Culture, Research and Technology. Sudah sangat banyak berkontribusi terhadap Kota Ambon lewat berbagai event yang sangat mendukung Ambon berproses menuju Kota Musik Dunia. Pogram Indonesiana dan program Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS) sudah diimplementasikan beliau di Kota Ambon. Sampai dengan saat ini beliau terus membahas tentang membangun konservatorium di kota Ambon. Dirjen kelahiran Jerman ini, terkenal sebagai pekerja ulet, cepat dan merakyat ini. Secara personal, beliau sangat akrab dengan beberapa staf di AMO.
  1. Bens Leo, Pengamat dan wartawan senior musik Indonesia. Selalu mengkritisi walikota Ambon dan direktur AMO tentang infrastruktur Ambon terutama infrastruktur bandara yang harus memadai sebagai pintu gerbang masuk Ambon City of Music dan kebisingan di beberapa hotel yang bukan disebabkan karena musik tempat ia menginap. Menjadi konsultan mendadak ketika Walikota Ambon mempresentasikan Ambon City of Music di Kantor Dewan Pers Nasional Jakarta bukti kepeduliannya terhadap Ambon City of Music.
  1. Harry Anggoman, Musisi Senior Indonesia. Musisi “The bakucakar” ini selalu meluangkan waku dan bersedia meninggalkan pertunjukkan-pertunjukan besar dan memilih datang ke Ambon City of Music untuk bermain musik bersama musisi Ambon dan memberi berbagai pelatihan. Penerima Tahuri Award 2020 ini selalu menyebutkan dirinya “ Beta su labe dari orang Ambon lai” karena selalu membantu Ambon City of Music tanpa pamrih. Ada yang belum terpenuhi didalam hidupnya adalah “kapan bisa datang ke Pulau Saparua”. Sosok ini sangat dekat dengan Amadeus Choir Ambon dan beberapa musisi Ambon.
  1. Mark Ufie, ST, admin/IT AMO. Sarjana teknik Unpatti yang multi-talent ini lebih banyak bekerja dengan komunitas kreatif dan sangat aktif membangun kerjasama dengan berbagai pihak dan menjadi pembicara baik di tingkat lokal maupun nasional dan internasional. Menjadi host pada berbagai event musik sudah menjadi profesi tambahannya dan mengoperasionalkan IT. Mark Ufie dikenal pula sebagai rapper senior dan kontinyu membangun musik hip-hop di Ambon City of Music.

Terus membangun jejaring dan bekerjasama secara berkelanjutan menjadi tujuan utama 1st International Virtual Conference, 2021. Maju terus Ambon City of Music. Selamat ulang tahun ke-446. Music is My Life.(*/PM-03)

 

 


Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi

Berita Serupa

Back to top button