AmboinaMalukuPolitik

Hendrik Paparkan Sapta Cita Lawamena untuk Kemajuan Maluku di Pidato Perdana

potretmaluku.id – Gubernur Maluku periode 2025-2030, Hendrik Lewerissa (HL) menyampaikan pidato perdananya pada rapat paripurna DPRD Provinsi Maluku, Rabu (5/3/2025).

Di hadapan 44 anggota DPRD Maluku, pimpinan OPD lingkup Pemprov Maluku dan sejumlah undangan lainnya, Hendrik Lewerissa memaparkan tujuh program kerja prioritas yang bakal menjadi panduan untuk mewujudkan Maluku yang maju, sejahtera dan berkeadilan di lima tahun ke depan.

Tujuh program prioritas yang bakal dijalankan di periode pertama sebagai Gubernur bersama Wakil Gubernur, Abdullah Vanath itu diberi nama “Sapta Cita Lawamena”.

Sapta Cita yang pertama adalah meningkatkan tata kelola pemerintahan, pembangunan dan pelayanan kesehatan. Kedua, pengentasan kemiskinan dan pengurangan tingkat pengangguran.

Ketiga, memperkuat sumberdaya manusia (SDM) dan prestasi olahraga, sekaligus menjamin kesetaraan gender dan penguatan peran perempuan, pemuda serta penyandang disabilitas dalam pembangunan daerah.

Keempat, menyelesaikan permasalahan pendidikan di pulau-pulau, baik infrastruktur maupun distribusi tenaga pengajar secara merata.

Kelima, meningkatkan kualitas dan kuantitas infrastruktur, membangun konektivitas antarpulau dan antarwilayah menjadi prioritas agar aksesibilitas masyarakat terhadap pelayanan dasar dapat terjamin serta memperlancar arus barang dan manusia.

Keenam, pengelolaan pembangunan kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil secara berkelanjutan agar diwariskan ke generasi mendatang.

“Untuk pemerataan ekonomi dan pembangunan, kita akan memperkuat sektor UMKM, membuka aksesibilitas pasar serta menekan disparitas antarwilayah,” kata Hendrik.

Hal itu menurut Hendrik, penting dilakukan agar pertumbuhan ekonomi dapat dirasakan seluruh masyarakat Maluku, baik yang tinggal di kota maupun di pelosok desa.

Sedangkan Sapta Cita ketujuh adalah pemerataan dan revitalisasi lembaga sosial kemasyarakatan juga menjadi fokus perhatian.

“Dalam semangat hidup orang basudara, maka kita akan memperkuat peran adat dan kearifan lokal dalam menjaga harmoni sosial, serta kepatuhan terhadap hukum yang berlaku,” ujarnya.

Dia berharap, dalam semangat kemitraan, kebersamaan dan komitmen kuat dari para wakil rakyat dan stakeholder lainnya, dapat mendukung implementasi Sapta Cita Lawamena guna membawa Maluku keluar dari kemiskinan dan menuju masa depan lebih sejahtera kedepan.

“Semoga Sapta Cita Lawamena dapat kita jalankan secara bersama-sama untuk menjawab pertanyaan kita semua, bahwa mengapa Provinsi Maluku yang tercinta ini masih tertatih-tatih menjemput kemajuan,” tandas Hendrik. (SAH)


Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi

Berita Serupa

Back to top button