NasionalPendidikan & Kesehatan

Heka Leka Dipercaya Jadi Penyelenggara Penghargaan Internasional Duke of Edinburgh di Indonesia Timur

potretmaluku.id – Yayasan Heka Leka dan Bahasa Basudara lewat laman facebook mereka, dengan bangga mengumumkan bahwa Yayasan Hakeka Leka telah dilisensi sebagai The Duke of Edinburgh’s International Award Centre, atau organisasi yang dapat memberikan penghargaan kepada anak muda mereka dalam organisasi.

Apa yang dicapai Yayasan Hakeka Leka ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi daerah Maluku, pasalnya ini adalah Pusat Penghargaan pertama yang berkaitan dengan Penghargaan Internasional Duke of Edinburgh, yang berada di bagian Timur Indonesia.

Penghargaan Internasional Duke of Edinburgh dimulai di Britania Raya tetapi sekarang dilakukan di lebih dari 130 negara dengan lebih dari 1.3 juta peserta setiap tahunnya.

Di Indonesia saat ini ada 15 Pusat Penghargaan lainnya, yang semuanya merupakan sekolah internasional, sekolah swasta, organisasi pemuda dan perguruan tinggi besar di pulau Jawa, Bali dan Lampung.

Penghargaan yang diakui secara internasional diberikan kepada peserta yang berusia antara 14 dan 24, sangat diapresaiasi Pendiri Heka Leka Stanley Ferdinandus.

′′Kami senang dipercaya untuk menjalankan The Duke of Edinburgh’s International Award Centre pertama di Indonesia Timur. Penghargaan ini dengan pendekatan holistik dalam pengembangan pribadi, cocok dengan program pendidikan dan layanan masyarakat Heka Leka,” ujar Stanley.

Senada dengan Stanley, Jeff Malaihollo dari Bahasa Basudara mengaku, pihaknya bangga bahwa bersama dengan rekan mereka Heka Leka, pihaknya telah membawa Penghargaan Internasional Duke of Edinburgh ke Maluku.

“Penghargaan ini akan membantu melengkapi generasi Maluku berikutnya, dengan alat-alat yang diperlukan untuk mengembangkan semangat dan keterampilan mereka dan untuk meraih impian mereka,” pungkasnya.

Penghargaan International atau yang sering disebut The Duke of Edinburgh’s Award (DofE) ini pertama kali digagas oleh Pangeran Phillip dari kerajaan Inggris sekitar 60 tahun yang lalu, dan telah diselenggarakan oleh lebih dari 140 negara di dunia.

Di Indonesia, program ini pertama kali diselenggarakan pada tahun 1993 dan telah diikuti lebih dari 10.000 anak muda Indonesia melalui beberapa sekolah dan Non Governmnet Organization (NGO).

Program Penghargaan International ini cukup diminati oleh anak-anak muda global usial 14-24 tahun karena memberikan manfaat pendidikan dan pengalaman di luar kelas formal serta mendapatkan sertifikat langsung dari DofE Foundation di United Kingdom. Penghargaan yang diakui secara international ini disebut-sebut sebagai tiket masuk calon mahasiswa ke universitas-universitas terkemuka di dunia dan mampu memberikan nilai plus bagi para pencari kerja di perusahaan internasional.

Ada 3 peringkat Penghargaan yang bisa diraih peserta, yakni Perunggu (mulai usia 14 tahun), Perak (mulai usia 15 tahun), dan emas (mulai usia 16 tahun). Setiap peringkat harus menyelesaikan 4 macam kegiatan, yaitu pelayanan/volunteer, rekreasi fisik, keterampilan, dan petualangan dalam kurun waktu minimal 6 bulan. Khusus untuk peringkat emas, peserta harus menyelesaikan satu kegiatan lagi yang disebut Proyek Residensil dan kesemuanya harus dijalankan dalam waktu minimal 18 bulan.(*/PM-05)


Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi

Berita Serupa

Back to top button