Oleh: Dr. M.J. Latuconsina, S.IP, MA (Staf Dosen Fisipol, Universitas Pattimura)
Ungkap Bung Karno (1901-1970), Presiden pertama Republik Indonesia (RI) bahwa : “beri aku 1.000 orang tua, niscaya akan ku cabut semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda niscaya akan ku guncangkan dunia.”
Makna qoutes ini tentang kontribusi anak muda untuk mengubah masa depan negaranya dipanggung lokal dengan berpartisipasi merebut jabatan kepala daerah. Fenomena ini, yang ditunjukan dua sosok muda yakni, M. Hatta Hehanussa, dan Andi Munaswir Intan.
*
Baik M. Hatta Hehanussa yang familiar dengan sapaan Bang Hatta, dan Andi Munaswir Intan yang populer dengan panggilaan Andi, merupakan dua figur anak muda multi talenta profesional pada bidangnya sebelum dan setelah tapil digelanggang politik Maluku, dimana kedua figur ini saya kenal dekat.
Kedua tokoh muda ini tidak asing bagi saya, karna kedua-duanya adalah tetangga saya ketika saya masih mendiami Masohi, kota yang berjuluk gotong royong itu sejak tahun 1980-1990 lampau.
Bang Hatta merupakan birman dekat saya, kediamannya dahulu berhadapan dengan rumah saya di Jalan Hiu, Kampung Kodok, Kelurahan Ampera, Masohi. Tidak sampai dua puluh langkah kaki dari depan rumah saya melewati jalan aspal dapat sampai di pintu rumahnya, yang tidak berteras tersebut.
Ia tinggal dengan bibinya, yang suaminya asal Negeri Batumerah, Ambon, bekerja di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Maluku Tengah.
Di kota yang diresmikan Bung Karno, Presiden pertama RI pada 3 November tahun 1957 tersebut, Bang Hatta mengawali pendidikan dasar, dan menengahnya.
Ia menempuh pendidikan awal di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Masohi, selanjutnya Madrasah Tsanawiyah (MTS/SMP I) Masohi. Selanjutnya ia hijrah di Kota Ambon, di kota berjuluk manise ini ia menempuh pendidikan di Madrasah Aliyah (MA) Alfatah, dan pendidikan tinggi (PT) ia tempuh di Universitas Darussalam (Unidar).
Tidak sekedar saya menggapnya sebagai seorang kakak saja. Namun Bang Hatta adalah teman bermain saya di waktu kecil dulu. Mulai dari bermain di pantai, ke kebun jagung milik bersama familinya, yang sebaya dengannya, letaknya tak jauh dari kediaman bupati, dan beberapa aktifitas lainnya.
Banyak waktu yang kita habiskan bersama-sama. Ada kisah-kisah jenaka yang kita lewati bersama, yang tidak sempat dikisahkan satu per satu, karena terlampau panjang.
Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi