potretmaluku.id – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku menggelar coffee morning bersama sejumlah wartawan di Kota Ambon, Sabtu (28/9/2024).
Kegiatan tersebut dilaksanakan sebagai salah satu upaya pemerintah dalam mencegah penyebaran berita hoaks menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
Kegiatan bertajuk “Sinergi Merawat Maluku Damai di Tahun Politik” itu dibuka langsung oleh Plh Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Maluku, Suryadi Sabirin di Cafe Nirmala, Poka, Kecamatan Teluk Ambon.
Kegiatan tersebut dihadiri sejumlah pejabat, seperti Kepala Badan Kesbangpol Maluku, Kadis Perikanan, perwakilan dari Dinas Pendidikan, Kadis Ketahanan Pangan, Kadis Tata Kelola Pemerintahan, Kadis Kesehatan, Kadis Perindustrian dan Perdagangan, serta pimpinan OPD lainnya.
Pada kesempatan tersebut, Suryadi Sabirin menekankan pentingnya menjaga stabilitas informasi jelang Pilkada serentak 2024 di Maluku.
Menurutnya, tanggal 27 November 2024 merupakan momentum penting bagi masyarakat Maluku untuk memilih pemimpin baru, baik itu gubernur, walikota, maupun bupati.
Untuk itu, kegiatan tersebut penting dilakukan. Sebab, hampir seluruh tingkatan pemerintah resah dengan Pilkada yang dilaksanakan secara serentak. Kondisi kerawanannya pun luar biasa, sehingga sinergitas untuk menjaga Pilkada berjalan lancar.
“Kita harus menjaga arus informasi dari isu-isu yang tidak sesuai fakta di lapangan. Penyebaran berita hoaks hanya akan memicu konflik yang tidak kita inginkan,” kata Suryadi.
Dia mengaku, Pemprov Maluku selalu berupaya untuk membangun sinergitas dengan para stakeholder guna mensukseskan Pilkada serentak berjalan dengan damai.
Termasuk juga dengan DPRD Maluku, pemerintah di tingkat kabupaten/kota, Forkopimda, lembaga pendidikan, dan jajaran lainnya. Komunikasi dan berkolaborasi dalam menjaga keamanan itu sangat penting.
“Kita minta seluruh pihak untuk mensosialisasikan pemilukada damai, aman, tertib,” ujarnya.
Dia juga mengajak seluruh wartawan untuk selalu berkomunikasi dengan pemerintah tatkala menemukan informasi yang belum dapat diyakini kebenarannya.
“Kami sangat menghargai peran wartawan. Jangan sampai ada berita hoaks atau data yang tidak akurat. Jika ada isu yang kurang jelas, mari kita bicarakan secara baik,” tandas Suryadi. (SAH)
Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi