potretmaluku.id – Plh Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Maluku, Suryadi Sabirin terus menegaskan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku terus menggaungkan netralitas ASN pada Pilkada serentak 2024.
Dia juga menekankan pentingnya peran semua pihak terutama ASN, TNI/Polri serta pejabat pemerintah lainnya menjaga netralitasnya dalam rangka menjamin keberlangsungan Pilkada yang adil dan berintegritas.
“Pak Penjabat Gubernur selalu menekankan netralitas ASN dalam Pemilu dan juga Pilkada kepada seluruh ASN lingkup Pemprov, termasuk juga kepada penjabat kepala daerah di Maluku,” ungkap Suryadi dalam Coffee Morning bersama wartawan di Nirmala Cafe, Sabtu (28/9/2024).
Dia menegaskan, Pemprov Maluku tidak segan-segan untuk memberikan sanksi kepada ASN yang terlibat dalam kerja-kerja politik mendukung calon kepala daerah tertentu di Pilkada serentak 2024.
Suryadi juga menanggapi isu dugaan keterlibatan Kepala Dinas P3A Provinsi Maluku, Husein Mandati dalam politik praktis, lantaran melakukan pertemuan dengan sejumlah kepala sekolah beberapa waktu lalu.
Dia mengaku telah memanggil Kepala Dinas P3A untuk menyampaikan klarifikasi masalah tersebut, dan yang bersangkutan juga membenarkan adanya pertemuan itu, dan foto yang beredar di media sosial, sebelumnya di posting pada akun facebooknya sendiri.
“Foto yang beredar di media sosial itu, sebenarnya berasal dari posting Pak Kadis itu sendiri. Jadi saat diperiksa, dia mengaku foto itu diposting di facebooknya. Entah kenapa bisa diartikan lain,” jelas Suryadi.
Dalam keterangannya, lanjut Suryadi, Kadis menegaskan tidak ada perbincangan terkait pilkada atau lebih spesifik terkait dukung mendukung kandidat tertentu dalam Pilkada serentak 2024.
“Kadis sendiri sampai bersumpah bahwa tidak ada bicara soal dukung mendukung. Saya tanya sampai tiga kali, dan tiga kali itu beliau bersumpah,” katanya.
Menurut Suryadi, pertemuan Kadis P3A bersama sejumlah kepala sekolah itu hanya sebatas perpisahan. Karena sebelum dimutasi, Mandati menjabat sebagai Sekretaris Dinas Pendidikan Maluku.
“Sebelumnya kan pak Husein Mandati Sekdis Pendidikan, lalu kemudian dimutasi menjadi Kadis P3A. Jadi dia hanya bertemu, karena sudah dimutasi, layaknya perpisahan,” tandasnya.(SAH)
Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi