AmboinaMalukuMaluku TengahPerempuan & AnakSosok

Dwi Prihandini Rayakan HUT ke-7 CCI Bersama Anak-anak di Negeri Sawai Maluku Tengah

potretmaluku – Pekerja Kemanusiaan di Maluku, Dwi Prihandini, menggelar lomba menggambar bagi anak-anak Rumah Baca Kapata, Desa Sawai, di Kabupaten Maluku Tengah, dalam rangka memperingati ulang tahun ke-7 kiprah Clerry Cleffy Institute (CCI).

“Kalau untuk kegiatan terkait dengan disabilitas sudah sering, tetapi terkait dengan anak-anak dalam rangka ulang tahun CCI ini baru yang pertama dielar di Pulau Seram,” ungkap Dwi, kepada potretmaluku, di Desa Sawai, Senin (13/2/2023).

Dia menuturkan, ketika kemarin dirinya melaunching buku Merawat Maluku, dirinya sempat ngobrol-ngobrol dengan Salah satu pegiat literasi dan lingkungan yang profilnya juga tertulis dalam buku ini, yakni Fabio, dan berjanji untuk datang di Komunitas Rumah Baca Kapata di Desa Sewai.

“Kegiatan ini sekaligus menepati janji saya kepada Fabio, dan juga menghibur anak-anak di sini. Puji Tuhan sudah terlaksana dan saya lega,” ujarnya.

Selain itu, bagi Dwi pulau Seram memiliki arti khusus bagi dirinya, sebab almarhum suaminya berasal dari Pulau Seram. Sehingga jadi cukup bermakna dalam merayakan ulang tahun ke-7 CCI ini.

“Kali ini saya rayakan dengan sederhana, dan lebih mendekat kepada tempat-tempat di mana Clerry berasal. Dan juga belajar lebih banyak mengenal kearifan lokal yang ada di Mauku. Anak-anak yang ikut sangat spontanitas bikin kita tertawa, kemudian mereka juga kreatif dan lucu-lucu,” jelasnya.

Dwi sampaikan, ketika kemarin di Pulu Buru anak-anak di sana agak malu-malu. Namun semalam (Minggu, 12/2/2023), saat lomba berlangsung, anak-anak di Desa Sawai langsung cair. Sehingga dia merasa seperti pulang ke kampung sendiri, karena anak-anak tidak berjarak.

“Jadi senang juga kan kalau anak-anak langsung cair seperti itu, saya langsung kaget. Dan merata bersyukur sekaligus senang,” ungkapnya.

Pada kesempatan yang sama, Fabio Mukadar, pendiri Komunitas Rumah Baca Kapata, menyampaikan bahwa anak-anak sangat senang sekali mendengar berita ada perlombaan menggambar.

“Mereka sangat antusias, dan menunggu untuk lomba. Dan tentunya antusias juga menanti kedatangan Ibu Dini, bisa bersama-sama dengan mereka untuk berkreasi,” jelas Fabio.

Dia katakan, Komunitas Ruma Baca Keta sering mengadakan kegiatan menggambar seperti ini. Oleh sebab itu anak-anak langsung tahu harus menggambar apa.

“Harapannya untuk kedepannya mengenai anak-anak dengan aktivitas mereka seperti ini, bisa menjadi edukasi untuk lingkungan mereka dan lainnya. Semoga kedepannya banyak kegiatan yang bisa kita desain di rumah baca,” harap Fabio.

Karena menurut dia, selain menggambar, mereka juga memiliki edukasi aksi lapangan bersama teman-teman dari komunitas lain. Yang bisa berperan aktif untuk menjaga persoalan lingkungan yang ada di Sawai ini.

“Untuk Ibu Dini, tetap berjuang untuk Maluku, jangan pernah bosan. Maluku juga sangat merindukan sosok seperti Ibu Dini. Yang berjalan ke pelosok-pelosok yang bukan kampung halamannya, tetapi mau menyentuh karena kemanusiaan. Tetap sehat Ibu Dini dan tetep berkarya,” pesannya.(TIA)


Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi

Berita Serupa

Back to top button