Puisi

Di Lautan Maluku Ombak Mengadu

PUISI

Oleh: Firman Wally (Peserta Lomba Cipta Puisi HUT ke-77 Provinsi Maluku)


Berkali-kali aku ke lautan paling biru
pada saat musim timur tiba kala itu
aku mendengar gemuruh ombak mengadu
di telinga lautan tentang Maluku
tentang tanah-tanah adat
tentang budaya, tentang anak cucu adam
tentang bangsa-bangsa alifuru

Baca Juga: Kisah dari Madras

Setiap kali ombak mengadu
burung-burung ikut menyanyikan
lagu-lagu bernostalgia dengan begitu merdu
tumpah air mataku
luruh membasahi dadaku
yang saban waktu dilumuri pilu

Baca Juga: Perut Arumbae

Di lautan paling biru
ku berdiri di perahu paling ujung
ku bacakan kapata-kapata menolak lupa
menyatu dengan ombak yang mengadu
menghibur mata yang basah
berharap seisi semesta
dapat mengerti apa yang kita rasa
sebelum tanah dan lautan beraroma sengsara

Tahoku, 21 Juli 2022


Firman Wally, kelahiran Tahoku 03 April 1995. Karya-karyanya sudah tergabung kurang lebih 50 di berbagai antologi bersama penyair nasional, dan juga di beberapa media online maupun cetak.. Buku antologi Puisi tunggalnya “Lelaki Leihitu”, “Kutemukan Penyesalan di Setia Kehilangan” dan “Menghibur luka”.


Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi

Berita Serupa

Lihat Juga
Close
Back to top button