Dandim 1504/Ambon Rangkul Tokoh Masyarakat Redakan Ketegangan di Pulau Haruku
potretmaluku.id – Ketegangan yang sempat terjadi antara Negeri Hulaliu dan Negeri Aboru, di Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah. Namun kini kondisinya berangsur kondusif kembali.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, ketegangan ini dipicu peristiwa yang terjadi beberapa waktu lalu, yakni adanya penembakan oleh orang tak dikenal, terjadi di hutan antarkedua desa itu, yang mengakibatkan jatuhnya korban meninggal dunia dan luka-luka.
Sebagai upaya untuk meredam ketegangan tersebut, Komandan Kodim 1504/Ambon Kolonel Inf D.C. Soumokil, berada di Pulau Haruku sejak beberapa hari lalu hingga Kamis kemarin, (17/02/2022) untuk bertemu dengan tokoh agama dan tokoh masyarakat setempat.
Dalam keterangannya, Kepala Penerangan Kodam XVI/ Pattimura Kolonel Arh Adi Prayogo mengatakan selain untuk meredakan ketegangan di Aboru, kedatangan Dandim 1504/Ambon ini juga sebagai sarana mediasi.
“Kami berupaya meredakan, mencari solusi terbaik dari permasalahan yang ada disana bersama dengan pihak kepolisian. Saat ini kondisi di Aboru kondusif dan kami masih melaksanakan pengamanan dan upaya penyelesaian masalah,” ujar Kapendam Adi, Sabtu (19/02/2022).
Di Negeri Pulau Haruku, Dandim Soumokil berupaya merangkul masyarakat, agar suasana tidak semakin panas.
Dia didampingi oleh Kapolresta Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease Kombes Pol Raja Arthur Lumongga Simamora, Kapolsek Pulau Haruku Kabupaten Maluku Tengah (Malteng) AKP Julkisno Kaisupy, serta beberapa pejabat Pemerintah setempat.
Tidak lupa Dandim Soumokil melakukan komunikasi sosial untuk mendamaikan konflik yang terjadi antar desa tersebut.
“Semua masalah pasti ada solusinya, dan tidak perlu dengan jalan kekerasan yang justru merugikan kita semua,” ujar Soumokil.
Dia katakan, pihaknya sangat menyayangkan hal ini terjadi. “Katong sesama basudara tidak seharusnya sampai bertikai karena suatu masalah. Oleh karena itu, kami hari ini hadir bersama- sama untuk mencari jalan terbaik agar tidak ada lagi konflik antar saudara sendiri,” tandasnya.
Soumokil juga mengimbau kepada seluruh masyarakat agar tidak mudah termakan kabar burung atau hoax yang menghasut.
“Kami juga berharap masalah yang terjadi antara Negeri Hulaliu dan Aboru dapat diselesaikan dengan cara duduk bersama menggandeng semua pihak, untuk mencapai mufakat demi kedamaian bersama,” ujarnya.(*/TIA)
Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi