Oleh: Elifas Tomix Maspaitella (Pemerhati Sosial)
“Jang kira ale sandiri la seng ada orang yang lia” (=jangan berpikir seakan anda sendiri dan tidak ada orang yang peduli). “Apalai kalu dong tau ale batul” (=apalagi mereka tahu anda adalah orang benar), “itu ale susah barat apa lai, dong sorong bahu par hala sama-sama” (=seberat apa pun kesusahanmu, mereka memberi diri memikulnya berasama-sama).
“Konci rekeng, dengar sa dong seng mau, apalai lia ale dapa susah” (=intinya, mendengar pun mereka tidak mau, apalagi melihat anda dalam kesusahan). “Dong yang datang deng tulungan kamuka” (=mereka yang pertama datang menolong).
“Orang biking susah ale, mar dong seng bisa potong pele ale jalang hidop” (=ada orang berencana menyusahkan anda, tetapi mereka tidak bisa mencegah jalannya hidup anda), “tagal Antua yang ator samua” (=karena Tuhan yang mengatur semuanya).
“Akang pung konci cuma satu, karja babae sa” (=kuncinya hanya satu, yakni bekerjalah dengan baik). “Jang cari muka apalai cari untung par diri sandiri” (=jangan mencari ketenaran atau keuntungan untuk diri sendiri).
“Jadi jang takotang kata skang susah” (=jadi jangan takut akan susah), “orang satambong nekat sorong bahu” (=banyak orang rela menolong), “tagal dong tau yang dong biking tar sia-sia” (=karena mereka tahu apa yang dilakukannya tidak sia-sia), “dong seng tulung orang yang salah-salah” (=mereka tidak menolong orang yang salah), “mar dong tulung tuh orang bae” (=melainkan orang baik).
Kamis, 15 Juli 2021
Pastori Ketua Sinode GPM Jln Kapitang Telukabessy-Ambon
Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi