Harga STB Berkisar Rp.150- Rp.300 Ribu, Warga Kota Masohi Minta Lebih Murah
potretmaluku.id – Kendatipun sosialisasi migrasi TV analog ke TV Digital sudah dikumandangkan, namun hingga kini keberatan terkait harga STB atau Set Top Box masih menjadi perguncingan masyarakat.
Salah satunya, Ema Soumokil warga Kota Masohi, Kabupaten Maluku Tengah (Malteng) mengaku, harga STB masih mahal. Dan hal ini, juga salah satu faktor yang menghambat dalam proses migrasi tv analog ke digital.
Sehingga menurutnya, penting untuk pemerintah harus nya menyediakan TV digital yang murah di pasar indonesia.
“Harga masih sangat mahal kalau menurut saya, karena kisaran harga itu jika dibandingkan dengan ekonomi kita saat ini, maka dijamin kita tidak bisa untuk membeli STB,” kata Ema, kepada potretmaluku.id, di Ambon, Kamis (30/6)
Selain itu, kata Ema, banyak masyarakat daerah yang masih belum bisa mengoprasikan tv digital, ini juga yang sangat berpengaruh bahkan masih banyak juga masyarakat yang belum mendapatkan informasi soal migrasi ini.Jelas bahwa ini sangat menghambat proses migrasi tv analog ke digital.
“Kita belum tau cara mengoperasikan TV Digital bahkan sosialisasi juga belum. Kita tau dari TV. Jadi, kita siap saja. Namun jika dilakukan, maka kita berharap harga STB di turunkan, sehingga kita semua bisa menggunakan TV digital secara baik,” kata Ema
Seperti diketahui, Kementerian Kominfo akan menghentikan siaran TV analog (ASO) secara bertahap. Tahap pertama dilakukan per hari ini (30/4). Berikutnya 25 Agustus dan terakhir 2 November.
Migrasi dari TV analog ke TV digital diatur dalam UU Cipta Kerja. Lembaga penyiaran di Indonesia wajib migrasi ke TV digital dalam kurun waktu dua tahun sejak aturan itu disahkan atau pada 2022.
Pada Februari, kementerian resmi menerbitkan aturan yakni Peraturan Pemerintah (PP) 46 Tahun 2021 tentang pos, telekomunikasi, dan penyiaran. (WEH)
IKUTI BERITA LAINNYA DIĀ GOOGLE NEWS
Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi