MalukuMaluku TengahNasionalSeni BudayaTelusur SejarahWisata

Wapauwe, Masjid Tua Peninggalan Perdana Jamilu 15 Abad yang Lalu

potretmaluku.id – Jika berbicara tentang Negeri Kaitetu di Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah, tentu tak terlepas dari satu situs sejarah peninggalan Perdana Jamilu pada Tahun 1414 Masehi, yakni Masjid Tua Wapauwe.

Masjid Wapauwe di Negeri (desa) Kaitetu tercatat sebagai masjid tertua yang hingga kini masih berdiri kokoh menyangka rukuk dan sujud orang-orang yang mendirikan shalat di dalamnya.

Awalnya, masjid itu bernama Masjid Wawane. Perdana Jamilu datang ke tanah Hitu sekitar 1400 Masehi untuk menyebarkan ajaran Islam kepada penduduk di perkampungan besar di sekitar Gunung Wawane.

Masjid itu kemudian berpindah secara gaib di tengah perkampungan di Negeri Kaitetu setelah perkampungan di sekitar Gunung Wawane itu turun ke pesisir pantai. Masjid itu turun tanpa campur tangan warga setempat.

IMG 20250108 162727
Masjid Tua Wapauwe. (Foto : istimewa)

“Menurut kepercayaan katong (kita), masjid ini turun sendiri secara ghaib,” ungkap Imam Hatuwe, salah satu warga Negeri Kaitetu, Rabu (8/1/2024).

Untuk merawat Masjid Tua Wapauwe sebagai situs sejarah dan bukti penyebaran islam di Maluku, masyarakat Negeri Kaitetu kerap melakukan perbaikan pada bagian dari bangunan masjid tersebut, seperti pergantian atap masjid, kayu yang lapuk dan lain-lain.

Perbaikan itu dilakukan dengan menggunakan prosesi ritual adat sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur terdahulu.

Seperti yang dilakukan hari ini, masyarakat Kaitetu menggelar ritual adat pemasangan atap Masjid yang dalam bahasa lokalnya disebut Aha Poput atau atap pamali.

Acara ritual dimulai sejak pagi hari dengan serangkaian prosesi adat, seperti doa bersama di Pale (rumah adat) dan serah terima Ahapoput di rumah pusaka Hatuwe.


Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi

1 2Next page

Berita Serupa

Back to top button