Susah Dapat Air Bersih, Warga Farmasi Nilai Pemerintah Kurang Inovatif dan Abai
potretmaluku.id – Sebagai salah satu kebutuhan primer yang harus dipenuhi, warga semestinya bisa menikmati air bersih sesuai harapan mereka. Namum yang terjadi justru miris, dimana warga begitu kesulitan dalam memperoleh sumber kehidupan tersebut.
Hal ini dialami oleh beberapa desa atau kelurahan di Kota Ambon, termasuk warga Farmasi Atas, Kelurahan Kudamati. Menurut warga, di Farmasi kurang mendapat perhatian pemerintah berupa infrastruktur pembangunan.
“Sudah lama permasalahan terkait air ini kurang mendapatkan perhatian dari pemerintah. Padahal, air bersih ini merupakan kebutuhan utama masyarakat,” ungkap Bobby Palapia, warga di Farmasi Atas kepada media ini, Senin (3/4/2023).
Ia mengaku, sejak lama masyarakat di Farmasi Atas dan sekitarnya sulit memperoleh air bersih. Masyarakat hanya bergantung pada sumber mata air yang terletak di Kawasan Alinong, di bawah gunung Kesia, Kudamati Fasmasi Atas.
“Masyarakat Farmasi hanya bergantung pada sumber air di Alinong. Padahal sumber mata air itu kecil, dan saya rasa tidak bisa memenuhi kebutuhan seluruh masyarakat di sana,” ujarnya.
Menurutnya, jika sumber air tersebut mengalami kerusakan maka masyarakat setempat tidak bisa memperoleh air bersih. Hal inilah yang menurut Palapia mesti menjadi perhatian serius Pemerintah Kota Ambon.
“Kalau ada kerusakan maka susah peroleh air bersih. Kalaupun ada itu airnya tidak seberapa,” katanya.
Dia menilai, permasalahan yang terjadi itu lantaran pemerintah kurang mengambil langkah-langkah yang strategis untuk bagaimana mengatasi problema yang dihadapi.
“Pemerintah harus punya langkah-langkah inovatif untuk mengatasi permasalahan air bersih. Ini kan sumber mata air sudah ada, tinggal bagaimana langkah pemerintah membangun bak penampungan atau punya inovasi yang bisa memanfaatkan sumber mata air itu untuk bisa dinikmati masyarakat yang ada di Farmasi Atas dengan baik, “katanya.
Tidak hanya Pemkot Ambon, Pemerintah Provinsi Maluku juga dinilai lalai dalam melihat kondisi yang dialami oleh masyarakat dikawasan tersebut. Padahal tugas pemerintah, baik Pemkot Ambon maupun Provinsi harusnya jeli dalam melihat kebutuhan mendasar dari masyarakat.
“Kalau bisa dibilang, Pemkot maupun Pemprov lalai dalam melaksanakan tugas mereka, padahal ada sekian banyak OPD maupun balai-balai yang ada di pemerintah kota maupun provinsi yang mempunya tugas untuk menangani kebutuhan air bersih,” paparnya.
Mestinya, lanjut dia, pemerintah tinggal bagaimana mengelola sumber mata air yang sudah ada. Namun Pemkot maupun Pemprov seakan abai alias apatis.
“Kan aneh yah, sudah ada mata air, tinggal pemerintah ambil langkah untuk membuat satu program terkait penyediaan air bersih yang diambil dari mata air itu,” paparnya.
Jika hal tersebut terus dibiarkan, tambah Bobby, kedepannya masyarakat setempat sangat kesulitan dalam memperoleh air bersih. Olehnya, dia mendesak Pemerintah Kota Ambon maupun provinsi untuk mengambil langkah cepat guna melihat permasalahan yang kini terjadi d Farmasi Atas. (Nab)
Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi