CitizenAmboinaFotoLingkungan

Saatnya “Kalesang” Hutan dan Sumber Air Kita

SUARA WARGANET

Bertepatan dgn momentum Hari Hutan Sedunia tanggal 21 Maret, dan Hari Air Sedunia tanggal 22 Maret, Perhimpunan KANAL pada Sabtu dan Minggu hari ini melaksanakan kegiatan penanaman pohon di DAS (daerah aliran sungai) Arbes Ambon, dan pemasangan sejumlah papan imbauan terkait kampanye sadar lingkungan. Besoknya Senin 22 Maret, akan ditutup dengan aksi pembersihan sampah plastik dan anorganik lainnya.

Kegiatan yang dilaksanakan secara mandiri dan swadaya ini juga merupakan rangkaian dari kegiatan jelang 25 tahun Perhimpunan KANAL tanggal 30 Mei mendatang.

Pilihan lokasi kegiatan sengaja kami pilih di Arbes karena daerah ini merupakan daerah penyangga dan salah satu sumber air besih bagi masyarakat Kota Ambon, yang semakin hari semakin kritis. Saat ini, Arbes menjadi sumber air utama perusahaan Dream Sukses Airlindo (DSA) yang merupakan perusahaan patungan Pemkot Ambon dan Pemerintah Drenthe Belanda.

Kawasan ini semakin kritis dan perlu mendapat perhatian serius karena debet airnya semakin kecil, apalagi di musim kemarau. Kondisi ini terjadi tidak lain karena adanya penebangan pohon-pohon dengan tidak terkendali di sekitar DAS Arbes untuk pembukaan areal kebun, atau untuk kebutuhan lainnya.

Terjadi pula alih fungsi lahan di sekitar Arbes, yang semestinya menjadi kawasan konservasi atau daerah yang dilindungi, kini menjadi daerah permukiman penduduk.

Kondisi ini semakin parah karena kebiasaan warga yang datang ke Arbes untuk keperluaan mandi atau menyuci, punya tingkat kesadaran yang sangat rendah terkait dengan buang sampah.

Bekas sampah seperti pembungkus sabun, shampo, detergen, botol minuman dalam kemasan, sampah-sampah plastik lainnya, termasuk pula softex dan pempers dapat kita temui dengan mudah di sepanjang sungai Arbes.

Akibatnya, air sungai di Arbes yang merupakan sumber air baku bagi warga Kota Ambon bahkan telah terindikasi mengandung cemaran koliform fecal. Dugaan ini bersumber dari perilaku masyarakat yang membuang limbah kotoran maupun popok bayi ke sungai.

Hal ini didukung hasil penelitian yang menunjukan bahwa nilai koliform fecal sampel air sungai Arbes pada 10 titik cukup tinggi, dan dinyatakan bahwa pada titik 6 -10 air sungai tidak layak untuk dikonsumsi sebagai air minum.

Koliform fecal merupakan indikator adanya cemaran yang berasal dari tinja dan menentukan kualitas air. Makanan ataupun minuman yang terindikasi mengandung cemaran koliform fecal, tidak aman untuk dikonsumsi karena selain mengandung bakteri tersebut, juga terdapat jenis bakteri pathogen lainnya yang bisa mempengaruhi kesehatan.

Sudah saatnya kita berbenah diri, dimulai dari diri sendiri. Daerah atau kawasan yang semestinya kita jaga dan lindungi, harus benar-benar konkrit dalam tindakan kita. Arbes dan juga daerah-daerah penyangga air lainnya di Kota Ambon, harus kita jaga dan lindungi, bukan hanya untuk diri kita, tapi juga untuk generasi sesudah kita.

Selamat hari hutan sedunia. Selamat hari air sedunia. Sudah saatnya kita kalesang hutan dan sumber air kita.

Membangun Tanpa Merusak!

M. Azis Tunny
Ketua Perhimpunan KANAL Maluku


Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi

Berita Serupa

Back to top button