Pdt Jacky Manuputty dari GPM Terpilih Sebagai Ketua Umum PGI 2024 – 2029
Ketua Sinode GPM, Pdt Elifas Maspaitella, yang memimpin Komisi Nominasi, juga berperan penting dalam menetapkan keputusan aklamasi tersebut.
Struktur Kepengurusan Baru PGI 2024-2029
Kepengurusan Majelis Pekerja Harian (MPH) PGI periode 2024-2029 telah disusun dengan tujuan untuk memperkuat koordinasi dan sinergi dalam berbagai program pelayanan dan pengembangan gereja di Indonesia.
Selain Pdt Jacky Manuputty sebagai Ketua Umum, jajaran ketua dalam kepengurusan ini meliputi Pdt Alfred Anggui dari Gereja Toraja (GT) sebagai Ketua I, Olly Dondokambey dari Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM) sebagai Ketua II, Pdt Mery Kolimon dari Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) sebagai Ketua III, serta Pdt Simpon Lion dari Gereja Kalimantan Evangelis (GKE) sebagai Ketua IV.
Struktur kepengurusan ini juga didukung oleh Pdt Darwin Dharmawan, MTh dari Gereja Kristen Indonesia (GKI) sebagai Sekretaris Umum, dengan Pdt Lenta Enni Simbolon, MTh dari Huria Kristen Indonesia (HKI) sebagai Wakil Sekretaris Umum, dan Yusak Budi Kurniawan sebagai Bendahara Umum. Bersama mereka, tujuh orang lain juga duduk sebagai anggota dalam Majelis Pekerja Harian.
Momen Bersejarah yang Mengulang Jejak
Terpilihnya Pdt Jacky Manuputty sebagai Ketua Umum PGI memiliki makna historis bagi GPM dan seluruh gereja Protestan di Indonesia.
Momen ini mengulang sejarah 40 tahun silam, saat Pdt Prof Dr Peter Dominggus Latuihamallo, seorang tokoh dari GPM, juga pernah menempati posisi Ketua Umum PGI pada periode 1980-1984.
Kembalinya perwakilan dari GPM dalam kepemimpinan tertinggi PGI dianggap sebagai momentum kebangkitan dan sinergi baru dalam persekutuan gereja Protestan di Indonesia.
Tantangan dan Harapan bagi Kepemimpinan Baru
Tantangan yang dihadapi PGI dalam periode kepemimpinan Pdt Jacky tentunya tidaklah ringan. Di tengah dinamika sosial, politik, dan ekonomi yang berkembang, gereja dituntut untuk terus memainkan peran aktif dalam membangun harmoni sosial serta memperjuangkan keadilan dan kesejahteraan.
Tantangan lainnya adalah menguatkan sinergi antar sinode dan menjaga solidaritas umat dalam menghadapi berbagai isu yang berkaitan dengan kerukunan umat beragama.
Sebagai pemimpin baru, Pdt Jacky diharapkan mampu menjawab tantangan ini dengan baik dan membawa PGI ke arah yang lebih progresif dan inklusif.
Kepemimpinannya diharapkan dapat menjadi perekat bagi keragaman yang ada dalam tubuh gereja Protestan di Indonesia dan memperkokoh peran PGI sebagai lembaga yang peduli terhadap perkembangan masyarakat.
Dengan visi yang kuat, dedikasi, serta pengalaman dalam dunia pelayanan, Pdt Jacky memiliki peluang besar untuk menciptakan perubahan positif.
Langkah-langkah inovatif dalam mendekati isu-isu sosial serta keterbukaan terhadap perkembangan zaman adalah hal yang perlu diutamakan untuk membawa PGI menjadi lembaga yang semakin relevan dan berdaya guna bagi seluruh umat Kristen di Indonesia.(TIA)
IKUTI BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DIĀ GOOGLE NEWS
Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi