Gaya HidupKomunitas

Merekam Pasar Santa Jaksel dalam Sketsa Urban

PAGI tadi Indonesia’s Sketchers, atau komunitas yang menggambar sketsa dari pemandangan sudut kota di depannya, menggelar acara seru merekam serba-serbi dan warna-warni Pasar Santa, di Jakarta Selatan (Jaksel).

Pasar yang sempat ramai dan menjadi tempat nongkrong favorit anak Jaksel, pada 2014 – 2015 ini, pamor kembali meredup. Meski begitu masih tetap unik dan menarik sebagai objek sketsa urban.

pasar santa

Berdeda dengan menggambar biasa, pada urban sketch ini, kegiatan menggambarnya dilakukan secara langsung dan cepat, atau sering disebut dengan live-sketch.

Puluhan pehobi sketsa, dari berbagai rentang usia, sejak pukul 08.00 datang berkumpul dan merekam sejumlah sudut Pasar Santa. Mulai dari sketsa pedagang kaki lima di depan pasar, bangunannya, pedagang sayur di dalam pasar, menu atau penganan dari coffee shop, bahkan ada yang mengabadikan  pedagang sesajen.

pasar santa
Peserta sedang membuat sketsa dengan subyek makanan atau akrab disebut food sketch.(Foto: tangkapan layar)

“Setelah berkeliling aku terhenti pada naga ini (Toko Dragon). Rupanya di tengah pasar Jakarta Selatan yang super modern ini, ada satu toko yang masih jualan kembang, daun pandan iris, daun sirih, pinang, jeruk purut lengkap dengan aneka dupa,” ujar Arya Ramaniya, salah satu sketchets, saat diminta menceritakan subyek sketsanya.

Menurut dia, makin lama dia menggambar di situ, makin disadarinya, jualannya banyak yang mungkin tidak mudah terlintas di pikiran kita kapan dibutuhkannya.

pasar santa
Seorang peserta memperlihatkan hasil gambar sketsa dengan latar belakang subyek yang disketsanya.(Foto: Yanita)

“Seperti cetakan tumpeng, golok, topi caping, besek anyam untuk nasi, kipas sate, gayung dengan 3 ukuran (standar, gagang panjang dan mini), sikat WC, rak cuci piring aneka sampai serumpun padi,” terangnya.

Dari penuturan sang pedagang, katanya banyak orang yang masih membeli padi untuk ditaruh di rumah agar bisa manggil teman-temannya (beras). “Aku jadi ingat dahulu eyang dan ibuku suka menyelipkan padi di lemari dapur, mungkin buat itu ya?” ucapnya sembari tersenyum manis.

pasar santa
Hasil sketsa para peserta digelar untuk dipilih dan diceritakan proses dan subyek sketsanya.(Foto: Yanita)

Menceritakan apa yang digambar dalam sketsa memang menjadi bagian penting pada setiap aktivitas menggambar sketsa. Selain sebagai kesempatan berbagi cerita apa yang digambar dan proses saat menggambar subyek sketsanya, pada momen ini juga peserta menjadi ajang saling kenal terutama dengan peserta yang baru bergabung.

Pada kegiatan Sketch Gathering Indonesia’s Sketchers kali ini, cukup banyak generasi milenial (kelahiran 1977 – 1995) dan geberasi Z (kelahiran 1996 – 2010) yang ikut berpartisiasi. Mereka juga mendapatkan kesempatan belajar dari para sketchers yang sudah lama aktif dalam kegiatan Urban Sketch.

pasar santa
Salah satu peserta cilik sedang meceritakan subyek yang disketsa.(Foto: Tyas Arumsari)

Donald Saluling, salah satu admin Indonesia’s Sketchers menuturkan, pihaknya berharap semoga pengalaman menelusuri pasar, berinteraksi dan mingling dengan warga pasar, sungguh menjadi pengalaman seru tak terlupakan bagi semua peserta.

“Pasar tradisional adalah salah satu harta kebudayaan dan peradaban Indonesia yang perlu dilestarikan,” tandasnya.(zai)

IKUTI BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS


Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi

Berita Serupa

Back to top button