Mercy Barends Dukung Pegembangan SD Negeri 8 Ambon Jadi Green School

potretmaluku.id, – Anggota Komisi X DPR RI, Mercy Chriesty Barends, menyatakan mendukung penuh terhadap proses pengembangan SD Negeri 8 Ambon sebagai Green School atau sekolah hijau.
Dukungan penuh terhadap program sekolah hijau itu ditunjukkan Anggota DPR RI dari Dapil Maluku itu itu dengan mengunjungi sekolah yang berlokasi di Kudamati, Kecamatan Nusaniwr itu pada Selasa, 15 April 2025.
Dalam kunjungan mendadak dan tidak direncanakan itu, Mercy disambut hangat oleh Kepala SD Negeri 08 Ambon Jonna J. Takaria, bersama para guru, serta berinteraksi dan bermain dengan ceria bersama para siswa.
Mercy menyatakan mendukung penuh program green school di SD Negeri 8 Ambon sebagai langkah nyata menciptakan sekolah ramah lingkungan.
Mercy menyampaikan rasa bangga dan apresiasinya kepada pihak sekolah, terutama karena keberanian mereka mengambil bagian dalam proses menuju sekolah hijau—hal yang menurutnya belum banyak dilakukan oleh sekolah dasar lainnya di ibu kota provinsi Maluku itu.
“Tidak banyak sekolah dasar yang mau ambil bagian dalam proses menuju sekolah hijau. Jadi apa yang dipersiapkan SDN 8 Ambon patut didukung, diapresiasi dan menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain di Maluku,” ujar Mercy.
Tak hanya sekadar kunjungan simbolik, Mercy juga membawa bantuan nyata yang ditujukan untuk mendukung kegiatan sekolah dalam melaksanakan program lingkungan ini.
Ia pun berjanji akan kembali ke sekolah tersebut untuk memantau perkembangan yang terjadi seiring berjalannya program, sekaligus menyerahkan berbagai jenis tanaman untuk ditanam di lingkungan sekolah.
Sebagai anggota legislatif yang membidangi pendidikan dan kebudayaan, Mercy Barends sangat memahami pentingnya menyelaraskan pendidikan formal dengan nilai-nilai keberlanjutan lingkungan.

Dalam pandangannya, Green School adalah investasi karakter—bukan hanya bagi siswa, tetapi juga untuk masa depan bangsa.
Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR RI itu menilai, karakter dari sekolah hijau terletak pada kebijakan pendidikan dan kurikulum yang memberi kontribusi nyata bagi pembangunan berkelanjutan.
Contoh konkret dari hal tersebut bisa dilihat dari kegiatan seperti: penanaman pohon dan sayuran, penerapan pemilahan dan pengelolaan sampah, edukasi perubahan perilaku siswa agar lebih peduli lingkungan serta pemanfaatan bahan dan energi yang ramah lingkungan.
Menurutnya, dengan pendekatan partisipatif yang melibatkan semua pihak—guru, siswa, orang tua, hingga lingkungan sekitar—maka konsep Green School tidak lagi utopia, melainkan bisa menjadi gerakan yang benar-benar hidup di masyarakat.
“Sebagai anggota DPR RI, saya memberikan apresiasi yang sangat tinggi karena dengan pendekatan partisipatif semua pihak, guru, siswa, orang tua dan lingkungan sekitar bekerja bahu-membahu untuk tercapainya sekolah hijau,” tegas Mercy.

Dampak Positif Terhadap Pendidikan
Mengapa program seperti Green School begitu penting untuk masa depan pendidikan kita?. Karena lingkungan belajar yang bersih, sehat, dan berkelanjutan punya korelasi langsung dengan kualitas pendidikan itu sendiri.
Anak-anak yang belajar di lingkungan yang hijau dan sehat akan memiliki konsentrasi belajar yang lebih baik, kesehatan yang lebih stabil, serta tumbuh dengan karakter yang peduli terhadap lingkungan. Ini adalah nilai tambah yang tidak bisa diukur hanya dengan ujian nasional atau nilai raport.
“Dengan program sekolah hijau, lingkungan menjadi sehat dan bersih, sekaligus merupakan salah satu faktor penentu sistem pendidikan yang semakin berkualitas,” tambah Mercy dalam pernyataannya.
Lebih dari itu, sekolah hijau juga menciptakan ruang pembelajaran yang lebih dinamis dan menyenangkan. Anak-anak tidak hanya belajar dari buku, tetapi juga langsung dari praktik nyata—berkebun, membuat kompos, mengamati daur ulang, dan lainnya.

Green School: Langkah Menuju Pendidikan Berkelanjutan
Kunjungan Mercy Barends ke SDN 8 Ambon bukan hanya sekadar seremoni politik. Ia membawa pesan penting tentang bagaimana pendidikan harus menjadi bagian dari solusi terhadap krisis lingkungan global.
Program Green School adalah respons konkret terhadap tantangan dunia saat ini—mulai dari pemanasan global, pencemaran lingkungan, hingga konsumsi sumber daya yang berlebihan. Sekolah harus menjadi agen perubahan, bukan sekadar tempat menghafal teori.
Dengan konsep sekolah hijau, siswa diajak untuk mengintegrasikan prinsip ramah lingkungan dalam kehidupan sehari-hari, mendorong kolaborasi antara sekolah dan masyarakat, membangun budaya peduli lingkungan sejak usia dini, serta mengembangkan inovasi dalam pendidikan berbasis keberlanjutan.
Mercy berharap apa yang dilakukan SD Negeri 8 Ambon seharusnya tidak berhenti di sana. Justru ini bisa menjadi model bagi sekolah-sekolah lain di Maluku, untuk bergerak menuju sistem pendidikan yang lebih berwawasan lingkungan. (JAY)
IKUTI BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi