Amboina

Merasa Dikebiri, Puluhan Karyawan PT. Milion Limba Mengaduh ke DPRD Ambon

potretmaluku.id – Puluhan karyawan pabrik daur ulang sampah PT. Milion Limba yang berlokasi di Negeri Hutumuri, Kecamatan Leitimur Selatan, Kota Ambon mendatangi Kantor DPRD Kota Ambon, Senin (14/8/2023).

Kedatangan sejumlah karyawan itu untuk mengaduh perihal upah kerja sebagai buruh pabrik jauh dari Upah Minimum Kota (UMK) yang ditetapkan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon.

Mereka menganggap pihak perusahaan tidak memandang kesejahteraan karyawan karena hanya dibayar Rp. 200-300 ribu per bulan, sehingga mereka merasa dikebiri oleh pihak PT. Milion Limba. Kondisi ini terjadi sebelum pabrik tersebut diresmikan Pj. Walikota Ambon pada Mei 2023 lalu.

Ketua Komisi I DPRD Kota Ambon, Jafry Taihuttu kepada wartawan mengatakan, usai menerima karyawan, selain soal upah, karyawan juga mengaduh soal tidak memiliki kontrak kerja dengan pihak perusahaan.

“Sejak mereka direkrut hingga selesai ditraining selama 3 bulan, tidak ada kontrak kerja. Jadi status mereka itu tidak jelas, entah sebagai buruh lepas atau apa,” kata Jafry.

Kemudian soal gaji, lanjut Jafry, itu ada yang terima 200 dan 300 ribu per bulan. Sementara transportasi karyawan per orang setiap hari, jika hitungan biaya ojek, mengingat itu salah satu alternatif karyawan selain angkutan umum yang waktunya tidak menentu, itu antara Rp.10 hingga 15 ribu per hari.

Bahkan makan pun ditanggung sendiri oleh karyawan. Jadi biaya yang dikeluarkan otomatis jauh lebih besar dari upah yang diterima, dan sangat tidak berimbang dari segi apapun.

“Bayangkan saja kalau biaya transport demikian, sementara upah yang diperoleh hanya 200-300 ribu per bulan. Ini kan sangat tidak wajar,” pungkasnya.

Aduan puluhan karyawan itu tentu menjadi perhatian serius Komisi I. Pihaknya berinisiatif untuk melakukan rapat bersama Disnakertrans Kota Ambon dan juga Raja Negeri Hutumuri serta Pimpinan atau Penanggungjawab dari perusahaan tersebut.

“Kita juga akan lakukan on the spot ke pabrik itu. Ini segera diagendakan,” ungkap Jafry. (HAS)


Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi

Berita Serupa

Back to top button