potretmaluku.id – Kendati menurut data yang didapat Kominfo bahwa 80 persen masyarakat Indonesia sudah siap untuk beralih ke TV digital, namun beberapa kabupaten di Maluku, warganya belum mengetahui secara langsung tentang peralihan dari TV analog ke digital atau Analog Switch Off (ASO) ini.
Salah satu warga Kabupaten Buru, Provinsi Maluku, Ros Malawang mengaku, mengetahui tentang TV digital hanya dari siaran di televisi.
Namun secara langsung dalam sosialisasi oleh pemerintah, kata dia, sampai sekarang belum dilakukan. Sehingga secara detail dirinya tidak mengerti dan bahkan mengetahui secara jelas sistem kerja dan manfaat dari TV Digital.
“Belum ada sosialisasi. Kita tahu dari televisi saja. Tapi kita belum tahu manfaatnya, serta teknisnya seperti apa,” kata Ros, kepada potretmaluku.id, Rabu (29/6/2022).
Meski demikian, dirinya sangat mengharapkan bantuan pemerintah untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat khusus di Kabupaten Buru, sehingga pada saatnya diberlakukan, masyarakat sudah lebih dulu mengetahui.
Sementara kepada potretmaluku.id, lewat sambungan telepon, Penjabat Bupati Buru Djalaludin Salampessy katakan, belum mengetahui secara pasti tentang tatalaksana pengalihan TV analog ke TV Digital.
Namun dirinya berjanji, akan mengkordinasikan hal ini kepada pihak Kominfo Kabupaten Buru terkait pemberlakukan pengalihan dari TV analog ke TV Digital, yang merupakan program Menkominfo bagi seluruh masyarakat Indonesia ini.
“Saya belum tahu informasi ini, karena saya baru menjabat, mungkin pada pejabat sebelumnya. Namun ini program menarik dan berkualitas dengan segudang manfaat yang beredukasi baik bagi masyarakat sehingga akan selalu mendapat dukungan dari pemerintah,” tandasnya.
Djalaludin berharap, saat program ini dijalankan di Kabupaten Buru, masyarakat sudah siap untuk beralih, dan bijak dalam menentukan pilihan yang tepat untuk beralih pada TV digital, yang ditargetkan pemerintah akan berlaku pada 2 November 2022 nanti. (WEH)
Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi