Kutikata

Jang Dengar Hasutan

KUTIKATA

Oleh: Elifas Tomix Maspaitella (Pemerhati Sosial)


Jang dengar hasutan, nanti se bertindak salah” (=jangan mendengar hasutan, nanti anda salah bertindak), “tagal penghasut tuh hati tar batul par sudara” (=karena penghasut itu tawar hati kepada saudaranya). “Tagal hal sa upeng sa dia babangke akang” (=hal kecil dibangkit-bangkitkannya), “lalu hasut orang par kas’ kotor tangang” (=lalu menghasut orang mengotori tangannya).

Orang bodoh sa yang mau dapa hasut” (=hanya orang bodoh yang mau dihasut), lalu “rasa batul deng akang” (=dan merasa benar dengan hal itu). “Pikirang pende, jadi orang suruh maso jurang lai dia turut” (=tidak pernah berpikir, sehingga disuruh masuk ke jurang ia ikut).

Baca Juga: Prokes Orkes

Penghasut tuh hidop deng jalus” (=penghasut itu hidup dalam kecemburuan). “Orang laeng seng bisa biking apapa yang bae ka labe dari dia” (=orang tidak bisa berbuat sesuatu yang baik apalagi yang melebihi dirinya). “Kalu ada, dia cari jalang par kas’ rusak la pake sagala macang cara” (=bila ada, dia berusaha merusakkannya dan mengupayakan bermacam cara). “Jang kata par orang, dia pung hati busok paskali par orang sudara sandiri” (=jangankan untuk orang lain, hatinya pun tidak senang kepada saudaranya sendiri).

Jadi kalu ale dengar penghasut, memang ale bodoh sakapala” (=jadi jika anda menuruti penghasut, anda benar-benar bodoh). “Karena penghasut tuh tar pikir panjang, jadi dia cari orang yang otak pende, orang sumbu pende, yang kore api sadiki deng meledak lai” (=karena penghasut itu tidak pernah berpikir matang, jadi ia mencari orang yang sama dengannya, ibarat sedikit mementik api dan meledak).

Penghasut tuh cuma pikir diri sandiri deng hari ini sa” (=penghasut itu hanya memikirkan dirinya dan seakan hanya ada hari ini). “Nanti su jadi apapa, baru manyasal bodo-bodo, la biking muka parsis karnikus bakar” (=nanti kalau sudah terjadi sesuatu yang tidak menguntungkan, baru menyesal dengan wajah penuh kemunafikan; karnikus itu sejenis kelelawar kecil/paniki).

Tagal itu jang hidop jalus par sudara” (=karena itu jangan cemburu kepada seorang saudara), “kalu dia pung lebe, musti katong syukur” (=bersyukurlah atas kelebihannya), “tagal mangkali dia pung lebe di sini, katong pung di tampa laeng” (=karena kelebihannya ada pada bagian tertentu dan kita pada bagian lainnya). Jadi marilah “hidop dame-dame sa” (=hidop dalam damai).

Senin, 12 Juli 2021
Pastori Ketua Klasis GPM Pp. Lease, Kota Saparua

Ilustrasi, sandal(Foto: Eltom, 2/6-2021)


Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi

Berita Serupa

Back to top button