Maluku Tengah

Hadiri Peringatan Isra Miraj, Wakil Ketua DPRD Maluku Silaturahmi dengan Masyarakat Laimu

potretmaluku.id – Wakil Ketua DPRD Maluku Asis Sangkala menyebutkan, sebagai wakil rakyat pihaknya terus melakukan monitoring dan evaluasi, terhadap berbagai kebijakan pemerintah untuk sedikit mengurangi beban masyarakat pada kondisi pendemi Covid-19 ini.

“Mungkin tidak terdampak langsung virusnya, tapi berdampak pada sektor ekonomi yang sampai juga ke desa,” ujar Asis, saat menghadiri perayaan Isra Miraj dan bersilaturahmi dengan masyarakat  Negeri Laimu, Kecamatan Telutih, Kabupaten Malteng, Minggu (14/3/2021).

Asis menyebutkan, jika ekonomi tidak lancar, perdagangan tidak bebas, ke sana kemari juga tidak bebas, dan bisa mengakibatkan penghasilan berkurang.

“Alhamdulillah hari ini bisa menghadiri Isra wal Miraj. Saya diminta untuk hadir dan berkesempatan bisa hadir. Efek Korona menghambat banyak aktivitas. Kita ingin lebih sering sering bersilaturahmi namun dibatasi banyak protokol perjalanan akhirnya malas melakukan perjalanan. Ditambah lagi kita di daerah ibu kota zona oranye jadi takut ke kampung,” ungkap Asis.

Menurut Asis yang juga Ketua DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Maluku ini, pada kesempatan tersebut dirinya hadir di tengah masyarakat, ingin menyampaikan beberapa hal terutama untuk Tempat Pendidikan Al-Quran (TPQ) Dzurunnain di Laimu yang akan melaksanakan rencana pembangunan TPQ.

“Alhamdulillah kami sudah mempersiapkan anggarannya lewat bantuan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku kepada TPQ sebesar Rp.30 juta, untuk nanti bisa diproses anggrannya sehingga kita bisa mempersiapkan tahapan pembangunan TPQ,” tuturnya.

Satu juga program yang akan ditindaklanjutinya dirinya, menurut Asis, yaitu usul dari SMA Laimu untuk pembangunan pagar sekolah.

“Insya Allah tahun ini akan kami bantu untuk pembangunan pagar SMA Laimu. Tentu banyak hal yang ingin kami upayakan tapi memang kondisi Korona ini berdampak pada semua sektor, termasuk berdampak pada kemampuan pemerintah dalam membiayai program-program pembangunan,” ujarnya.

Dia katakan, anggaran yang bisa diperjuangkan untuk masyarakat juga mengalami banyak rasionalisasi termasuk di sana-sini.

“Harusnya membangun, atau membuat kegiatan, tapi akhirnya uangnya dibagikan saja ke rakyat sebagai bantuan sosial, dan nanti rakyat yang memutuskan untuk apa digunakan. Pemerintah juga sama anggarannya terpotong sangat banyak, sehingga mengakibatkan kemampuan kami untuk melakukan sesuatu kepada masyarat juga terbatas,” pungkas Asis.(PM-02)


Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi

Berita Serupa

Back to top button