potretmaluku.id – Penekanan partisipasi masyarakat dalam konteks kuantitas dan kualitas menjadi fokus bagi Komisi Pemilihan Umum (KPU) dalam merumuskan strategi dan inovasi kegiatan sosialisasi dan pendidikan pemilih.
Hal itu dilakukan dalam kerangka mewujudkan visi Pemilu sebagai sarana integrasi Bangsa. Salah satu basis pemilih yang perlu mendapat perhatian besar adalah generasi ‘Y’ dan generasi ‘G’ atau pemilih pemula dan pemilih muda yang dapat direpresentasikan dari partisipasi mahasiswa, siswa dan santri.
Berdasarkan data KPU, jumlah pemilih muda sekitar 107 juta orang atau 53-55% dari total jumlah pemilih pada Pemilu Tahun 2024. Melihat kondisi dan tantangan itu, KPU perlu melakukan sebuah terobosan dalam upaya peningkatan partisipasi pemilih pemula dan muda menyongsong Pemilu 2024.
KPU menindaklanjutinya dengan menjalin kerjasama multipihak dengan Universitas, Sekolah dan Pesantren melalui kegiatan yang bertajuk “KPU Goes to Campus, School dan Pesantren”.
Kepala Bagian Pendidikan Pemilih Setjen KPU RI, Arif Ma’ruf mengatakan, kegiatan itu bertujuan untuk mengajak pemilih pemula dan pemilih muda untuk berpartisipasi aktif dalam setiap tahapan penyelenggaran Pemilu Tahun 2024.
“Kita menyasar pemilih pemula dan pemilih muda untuk mengajak mereka ikut berpartisifasi mesukseskan Pemilu 2024 mendatang. Dan hari ini kita awali di Provinsi Maluku,” kata Arif Ma’ruf saat kunjungi Kampus Unpatti Ambon, Senin (11/9/2023).
Selain itu, lanjut Arif, kegiatan itu sebagai bentuk kampanye bahwa pemilih pemula dan pemilih muda harus menjadi subjek pemilu, yakni turut serta menjadi agen sosialisasi yang mampu memberikan pengaruh pada masyarakat.
Pemilih pemula dan pemilih muda diharapkan dapat menyuarakan pentingnya menggunakan hak pilih di Pemilu 2024 mendatang untuk meningkatkan partisipasi pemilih secara kuantitas maupun kualitas pada Pemilu Tahun 2024.
“Jadi ada tiga tujuan besar kita disini. Prinispnya kita inginkan tahapan hingga pelaksanaan Pemilu 2024 berjalan aman, sukses dan damai,” jelasnya.
Arif menyebut, kegiatan itu juga akan dilaksanakan di delapan provinsi lainnya, yakni di Provinsi Kalimantan Utara, Kalimantan Tengah, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, DKI Jakarta, Sumatera Barat dan Sumatera Utara.
“Kegiatan ini dilaksanakan di sembilan provinsi, yang diawali di Provinsi Maluku. Pelaksanaannya sampai dengan November 2023,” imbuhnya.
Dia menjelaskan, kegiatan KPU Goes to Campus, School dan Pesantren juga merupakan bagian dari rangkaian sosialisasi dan pendidikan pemilih yang dikemas melalui pertunjukan seni budaya lokal, talkshow kepemiluan dan lomba/sayembara kepemiluan.
Dia berharap, tingkat partisipasi mereka meningkat dalam setiap tahapan pemilu. Seperti tingkat partisipasi menjadi bagian dari penyelenggara pemilu, mereka mau mengecek dirinya sudah terdaftar sebagai pemilih apa belum melalui cek dpt online, dan bentuk-bentuk partisipasi lain.
“Dengan demikian tumbuh pengetahuan, kesadaran, dan kemauan di kalangan para mahasiswa, siswa, dan santri untuk terlibat dan mengambil peran penting dalam kepemiluan,” tandasnya. (HAS)
Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi