AmboinaMaluku

Dwi Prihandini Tinggalkan Legasi Bagi Generasi Muda Maluku Melalui Literasi

potretmaluku.id – Pekerja kemanusiaan Dwi Prihandini, yang juga pemilik penerbitan Clerry Cleffy Institute, Senin (21/11/2022), bertempat di Baileo Caffe, KotaAmbon, menerbitkan buku “Merawat Maluku: Kisah Inspiratif Anak-anak Muda yang Mendedikasikan Diri Merawat Alam Maluku”.

Buku setebal 94 halaman ini, ditulis Embong Salampessy, wartawan senior di Maluku, yang juga editor di Clerry Cleffy Institute (CCI) ini, diharapkan menjadi legasi bagi generasi muda Maluku melalui literasi.

“Melalui buku Merawat Maluku ini, saya ingin agar dapat menjadi rekam jejak anak-anak muda Maluku, sehingga siapapun yang ingin menjadi agen perubahan seperti tujuh (7) pemuda di buku tersebut, dapat membaca perjuangan-perjuangan mereka melalui buku ini,” terang Dwi, kepada wartawan, di sela-sela peluncuran buku, yang bertepatan dengan tujuh tahun (7) pelayanan kemanusiaan CCI di Maluku ini.

Menurut Dwi, perjuangan tidak sekadar senang-senang saja, namun terdapat proses, kesulitan dan tantangan di dalamnya.

“Saya berharap anak muda Maluku bukan anak muda tiktokers. Saya berharap mereka adalah anak-anak muda yang memikirkan mau dibawa ke mana Maluku dalam 20 atau 30 puluh tahun kedepan,” tandasnya.

Sebab kata Dwi, bukan generasi usia dia lagi yang akan menggawangi Maluku, namun generasi muda saat ini. Seperti anak-anak yang dituliskan dalam buku dengan cover bernuansa hijau tersebut.

“Sebenarnya tidak sengaja saya bertemu tujuh anak muda yang kisahnya ada di dalam buku ini, yang mencari mereka adalah editor CCI, Pak Embong Salampessy. Dan beliau juga yang melakukan wawancara terhadap tujuh anak muda Maluku inspiratif ini,” jelasnya.

Dia katakan, awalnya dia ingin mengapresiasi salah satu anak muda pemerhati lingkungan di Kota Ambon, yakni Jojo Manuhuwa, sebab sebelumnya dia telah menerbitkan buku milik rekan Jojo, yakni Eklin yang berjudul “Mari Mendongeng Kisah-kisah Damai”.

“Saya juga berharap Jojo juga bisa mempunyai buku, tetapi menurut Pak Embong, Jojo tidak berkiprah sendirian. Ada enam anak muda lainnya yang juga bergerak pada isu yang sama, dan mereka juga berjejaring dengan Jojo. Akhirnya kemudian berproses menjadi tujuh orang dalam buku ini,” papar Dwi.

Ia merasa lega dan senang sebab telah menuntaskan janji kepada Jojo, untuk menerbitkan buku yang menuliskan kiprah Jojo dan komunitasnya, Beta Bank Sampah.

Isu lingkungan menurut Dwi, sangat penting, karena dirinya sudah keliling Maluku dari pulau ke pulau melalui laut, dan melihat kondisi laut yang dipenuhi sampah. Bagi dia isu ini penting diangkat tidak hanya di Kota Ambon tapi juga daerah lainnya di Maluku.

“Harapan saya apa yang dilakukan tujuh anak muda dalam buku ini, dapat diikuti oleh anak-anak muda Maluku lainnya di kabupaten-kabuapaten dan kota-kota yang ada di provinsi kepulauan ini,” pungkasnya.(TIA)


Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi

Kue/Cookies Enak Berkualitas dari Inggrid Bakery & Pastry

Berita Serupa

Back to top button