Seram Bagian Barat

Desa Waimital: Sejarah, Potensi Wisata, dan Karnaval Budaya yang Menginspirasi

potretmaluku.id – Desa Waimital merupakan salah satu desa transmigrasi tertua di Maluku yang berdiri sejak tahun 1954. Desa ini dihuni oleh masyarakat yang berasal dari berbagai kabupaten di Pulau Jawa, seperti Banyuwangi, Magelang, Semarang, Kediri, Madiun, Pekalongan, Jogjakarta, Tulungagung, dan Trenggalek.

Pada masa awal berdirinya, desa ini dikenal dengan nama Gemba, akronim dari Gerakan Masyarakat Baru. Nama ini mencerminkan semangat para pendatang untuk membangun kehidupan baru di Maluku.

Namun, pada tahun 1968, nama desa diubah menjadi Waimital, yang berasal dari dua kata dalam bahasa setempat: wai berarti air, dan mital berarti udang. Nama ini mengacu pada kekayaan sumber daya alam desa, khususnya air dan hasil perikanan.

Letak Strategis Desa Waimital

Desa Waimital terletak di Kecamatan Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), sekitar 62 kilometer dari Ambon, ibu kota Provinsi Maluku. Posisi strategisnya menjadikan desa ini sebagai pintu gerbang menuju tiga kabupaten besar di Pulau Seram, yaitu:

  1. Kabupaten Maluku Tengah,
  2. Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB),
  3. Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT).

Desa Waimital terdiri dari 4 RW dan 25 RT, sehingga menjadi salah satu desa administratif penting di wilayahnya. Infrastruktur yang terus berkembang semakin memperkuat peran desa ini sebagai simpul transportasi dan ekonomi di Pulau Seram.

Karnaval Budaya Desa Waimital: Ajang Pelestarian Tradisi

Inti dari berbagai kegiatan di Desa Waimital adalah Karnaval Budaya, sebuah acara tahunan yang digelar setiap bulan November. Untuk tahun ini digelar pada Sabtu, 16 November 2024.

Karnaval ini diinisiasi oleh pemerintah desa sebagai bentuk pelestarian budaya lokal sekaligus upaya memperkenalkan Waimital ke tingkat nasional sebagai destinasi wisata.

Pada tahun ini, Karnaval Budaya Desa Waimital akan berlangsung besok dan diikuti oleh 42 UMKM dari seluruh Kabupaten Seram Bagian Barat.

Acara ini mendapat dukungan dari Dinas Pariwisata Kabupaten Seram Bagian Barat, khususnya melalui program Kabid Destinasi Wisata yang dikenal sebagai Optimalisasi Tata Kelola Destinasi Wisata Dalam Pengembangan Desa Wisata di Kabupaten SBB/Maluku (OTAK DEWI).


Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi

1 2Next page

Berita Serupa

Back to top button