AmboinaPendidikan & Kesehatan

Deputi Kemenko PKM Ajak Masyarakat Ambon Bersama Tekan Angka Stunting

potretmaluku.id – Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan Kemenko PMK, Agus Suprapto mengatakan fokus penanganan stunting dapat dilakukan sedini mungkin yaitu kepada remaja-remaja putri yang nantinya akan menjadi ibu rumah tangga.

Menurutnya, stunting bukan hanya soal balita saja, tetapi remaja-remaja putri yang akan menjadi ibu rumah tangga, juga perlu diperhatikan. Mulai dari meminum tablet tambah darah hingga diberikan asupan yang bergizi, sehingga nantinya melahirkan anak-anak yang bebas stunting.

“Selain masalah gizi, sanitasi air bersih dan lingkungan yang bersih, juga memiliki dampak yang cukup signifikan terhadap penurunan angka stunting di Indonesia melalui program bantuan stimulan perbaikan sanitasi,” kata Agus saat dialog Stunting dengan masyarakat di Kampung KB Negeri Batu Merah, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon, Jumat (16/09/2022).

Kata Deputi Agus, daerah kumuh sekarang menjadi perhatian penting Menteri Koordinasi PMK, Muhadjir Effendy bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono untuk bisa merangsang pertumbuhan sanitasi dengan mitra-mitranya di daerah.

Agus juga mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk saling bahu-membahu mempercepat penurunan angka stunting di Indonesia.

“Marilah kita saling bahu-membahu mengentaskan stunting. Jika stunting ini bisa kita atasi bersama, maka anak-anak kita sebagai generasi penerus bangsa dapat mewujudkan Indonesia Emas Tahun 2045,” jelasnya.

Sementara itu, Iskarnain salah satu warga dari Negeri Batu Merah menjelaskan bahwa penanganan stunting di desa setempat, sudah sangat baik dilakukan oleh para petugas/penyuluh yang ada di Kota Ambon.

“Di sini kami sampaikan bahwa penanganan stuntingnya sudah sangat baik, pak walikota serta seluruh OPD nya sudah menjalankan berbagai program seperti pengukuran bayi yang baru lahir dan menyuplai kebutuhan gizi kami,” jelasnya.

Menurut dia, kedepannya perlu diperbanyak alat-alat kesehatan (alkes) dan posyandu untuk menunjang berbagai layanan kesehatan terutama berkaitan dengan stunting.

“Saya harap kedepan dapat diperbanyak lagi alat-alat kesehatan serta pusat pelayanan kesehatan (Posyandu) sebagai layanan konsultasi dan imunisasi balita-balita yang ada di Negeri Batu Merah,” ungkapnya.

Menanggapi hal tersebut, Penjabat Wali Kota Ambon, Bodewin M. Wattimena mengatakan bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon telah berkomitmen untuk percepatan penanganan stunting,dengan menjadi orang tua asuh bagi keluarga stunting di kota ini.

“Kami telah berkomitmen untuk menjadi orang tua asuh stunting dimana kita bekerjasama dengan BKKBN untuk menyuplai kebutuhan-kebutuhan yang dibutuhkan oleh keluarga stunting khususnya di Kota Ambon ini,” ucapnya.

Diketahui, angka prevalensi balita stunting di Kota Ambon pada tahun 2021 mengalami kenaikan sebesar 21,8% dibandingkan tahun 2019 yang hanya sebesar 20,1%. Tetapi, secara keseluruhan di Provinsi Maluku mengalami penurunan prevalensi stunting sebesar 1,7% dimana tahun 2019 sebesar 30,4% menjadi 28,7% di tahun 2021 kemarin. (HAS)


Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi

Berita Serupa

Back to top button