AmboinaCuacaKawan JebiLingkunganMalukuMaluku TengahNasional

Baru Setahun Dimanfaatkan, Jalan Wakal-Taeno Milik BPJN Maluku Ambruk

potretmaluku.id – Ruas jalan Wakal-Taeno yang menghubungkan Kecamatan Leihitu Kabupaten Maluku Tengah dan Desa Poka Kecamatan Teluk Ambon Kota Ambon Ambruk.

Padahal, jalan itu baru dikerjakan oleh Satker Balai Pelaksana Jalan dan Jembatan (BPJN) Wilayah Maluku di tahun 2023 itu, baru dimanfaatkan oleh warga pada Februari 2024 lalu.

Pekerjaan jalan tersebut menghabiskan anggaran senilai Rp25,6 miliar yang bersumber dari Satker Balai Jalan dan Jembatan Nasional (BPPJN) wilayah Maluku. Sayangnya, tak bisa lagi dilalui oleh pengendara roda empat.

Panjang ruas jalan yang ambruk ini diperkirakan hampir mencapai 10 meter. Tak hanya itu, pantauan potretmaluku.id, di sejumlah titik juga terdapat tumpahan tanah yang menutup sebagian badan jalan.

Kini warga yang biasa memanfaatkan ruas jalan itu, telah ambruk. Titik ruas jalan yang rusak itu tak jauh dari Desa Poka, jarak tempuhnya hanya sekitar 10 menit.

Warga pengendara roda empat yang kerap melintasi jalur tersebut telah was-was. Sebab ruas jalan itu mengancam keselamatan mereka.

“Jalan yang tersisa hanya untuk pejalan kaki, para pengendara merasa keselamatannya terancam jika melewati ruas jalan yang ambruk itu,” kata salah satu warga Kecamatan Leihitu kepada potretmaluku.id, Senin (6/1/2025).

Menurutnya, ruas jalan yang ambruk itu diduga lantaran adanya pengikisan tanah dibawah badan jalan saat turun deras yang mengguyur pada awal tahun ini. ”Kemungkinan ini terjadi Jumat kemarin,” ujarnya.

Ruas jalan yang ambruk itu diduga terjadi karena proses pemadatan tanah di area tersebut tidak maksimal, sehingga saat turun hujan, air dengan mudah mengikis bibir jalan, dan titik ruas jalan itu pun ambruk.

Warga yang enggan namanya disebutkan itu mengaku, jalan tersebut belum setahun dimanfaatkan oleh masyarakat. Mestinya kualitasnya masih terjaga, kendaraan yang melewati ruas jalan ini juga bukan kendaraan dengan beban yang terlalu berat.

“Ya, setahu kami tidak pernah ada kendaraan truk dengan muatan besar seperti memuat kontainer melewatinya. Tapi anehnya kenapa bisa ambruk,” bebernya.

Selain itu, salah satu jembatan yang dibangun menggunakan kerangka baja ringan juga mengalami penurunan ketinggian antara jembatan dan badan jalan, kondisi itu mengganggu keseimbangan bagi pengendara dan sangat berbahaya untuk dilewati (SAH)


Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi

Berita Serupa

Back to top button