Maluku

Baniang – Baju Cele Warnai Peringatan Hari Lahir Pancasila

potretmaluku.id,- Peringatan Hari Lahir Pancasila pada 1 Juni 2023 di Kota Ambon, sedikit berbeda dari biasanya. Selain karena hujan lebat mengguyur ibu kota provinsi Maluku itu sejak Kamis (1/6/2023) dinihari, juga dimariahkan penampilan peserta upacara menggunakan Baniang dan Baju Cele, pakaian khas Maluku.

Walaupun harus berhujan-hujanan, tidak menyarutkan semangat para peserta untuk merayakan hari lahir itu dengan pengibaran Sang Saka Merah Putih.

Di lingkup Kantor Gubernur Maluku misalnya, peringatan yang semula direncanakan berlangsung di halaman belakang kantoir Gubernur, terpaksa dialihkan ke lantai tujuh gedung kantor itu.

Kendati tanda pengibaran sang Merah Putih, namun peringatan yang dipimpin Sekretaris Daerah (Sekda) Maluku Sadali Ie berlangsung hikmat, diikuti seluruh pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), staf ahli dan Asisten Setda serta perwakilan ASN.

Kendati harus berdesak-desakan di dalam ruangan Lantai 7, para pimpinan instansi serta ASN Pemprov Maluku tampil beda dengan menggunakan Baniang dan Baju Cele, pakaian khas masyarakat Maluku. Sebagian besar Baniang atau kebaya dansa dan Baju Cele yang dikenakan berbahan kain tenun berwarna dasar merah dan putih atau biru dipadu motif hitam bercorak garis-garis geometris.

Pada peringatan dengan tema “Gotong Royong Membangun Peradaban dan Pertumbuhan Global”, Sekda Sadali bertindak sebagai irup, sedangkan Komandan upacaranya yakni Kadis Lingkungan Hidup Maluku Roy C. Siauta.

Gubernur Murad dalam sambutan tertulis dibacakan Sekda mengajak seluruh anak bangsa di Maluku untuk bersama membumikan dan mengaktualisasikan nilai-nilai luhur Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

WhatsApp Image 2023 06 01 at 11.31.08 1
Suasana peringatan hari Lahir Pancasila di lantai 7 Kantor Gubernur Maluku, kamis 91/6/2023). (Foto: Diskominfo Maluku)

 

“Pancasila bukan hanya mempersatukan kita saja, tetapi juga menjadi bintang penuntun ketika bangsa Indonesia menghadapi tantangan dan ujian dalam perjalanan sejarah bangsa, hingga tetap berdiri kokoh menjadi negara yang kuat,” ujarnya.

Ia juga menegaskan, Pancasila merupakaan anugerah Tuhan bagi bangsa Indonesia. “Tidak ada negara manapun di dunia yang memiliki falsafah dan ideologi seperti Pancasila. Di tengah ancaman radikalisme, Pancasila telah teruji menjadi mata air kebangsaan. Oleh sebab itu nilai-nilai Pancasila mesti terus dihidupi oleh segenap warga bangsa Indonesia,” katanya.

Tema perayaan tahun ini, menurutnya, memberi aksentuasi pada tanggung jawab global sebagai bagian dari pergaulan bangsa-bangsa di dunia, karena sila-sila Pancasila bukan saja relevan secara nasional tetapi global.

Dia mengajak seluruh komponen bangsa di Maluku untuk memaknai Hari Lahir Pancasila sebagai momentum bagi warga bangsa dan dunia saling bergotong royong membangun peradaban bersama yang adil dan damai.

“Diperlukan kreatifitas dan inovasi dalam memanfaatkan berbagai platform digital untuk menanamkan nilai-nilai luhur Pancasila kepada anak, remaja, dan generasi muda, guna menghindari krisis kebangsaan di kalangan generasi penerus. Kita semua terpanggil untuk membentuk generasi Pancasilais yang tangguh di tengah berbagai tantangan dan ancaman silih berganti,” tandasnya. (JAY)

 

IKUTI BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DIĀ GOOGLE NEWS


Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi

Berita Serupa

Back to top button