potretmaluku.id – Pada lawatan tur musiknya di Indonesia, penyanyi musik country asal Amerika Serikat, Ashley Campbell menjadikan Ambon sebagai kota pemberhentian terakhirnya dalam tur kali ini.
Setelah Jakarta, Banjarmasin dan Makassar, Kota Ambon dipilih menjadi tujuan konser karena kecintaan masyarakat kota ini terhadap musik yang terbukti dengan predikat yang didapat dari badan dunia UNESCO, sebagai “City of Music”, atau Ambon UNESCO City of Music.
Acara konser di Ambon merupakan bagian dari program pertukaran budaya dari Konsulat Jenderal A.S. di Surabaya bekerja sama dengan American Corner Universitas Pattimura dan didukung oleh Ambon Music Office (AMO).
Konser di Ambon akan berlangsung pada hari Jumat, 7 Juli 2023 ini, diadakan di Auditorium Universitas Pattimura Ambon pada pukul 15.00 WIT dan terbuka untuk umum dan gratis. Penonton yang tertarik untuk hadir bisa mendaftar melalui tautan http://bit. ly/3CKGosB.
Sehari sebelumnya di tanggal 6 Juli, Ashley Campbell dan band juga akan memberi workshop tentang
musik bagi mahasiswa dan dosen Institut Agama Kristen Negeri Ambon (IAKN). Ashley Campbell akan datang bersama dengan empat anggota band lainnya yaitu Thor Jensen sebagai pemain gitar, Eli Bishop sebagai pemain biola, James Sullivan sebagai pemain bass dan Christopher Gelb sebagai drummer dan pemain perkusi.
Melalui konser ini, Ashley Campbell akan berbagi pengalaman hidup yang menyalakan api semangatnya untuk memahami lingkungan hidup dan bagaimana semangat tersebut membawa pengaruh yang besar dalam pembuatan lagu-lagu ciptaannya.
Ashley juga ingin berbagi bagaimana musiknya menjadi medium untuk menginspirasi perubahan dan membangun pemahaman budaya baginya dan orang-orang di sekitarnya.
Kepada wartawan, melalui konferensi pers secara daring, Jumat (30/6/2023), Wouter Housen, Wakil Kepala pada Kantor Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Surabaya, menyampaikan pihaknya senang sekali konser ini bisa digelar di Ambon.
“Kita semua tahu bahwa Ambon ini adalah gudangnya musisi-musisi terkenal, mulai dari Gamaliel Tapiheru, Glenn Fredly, Ruth Sahanaya, sampai Broeri Pesolima. Juga begitu banyak kekayaan budaya alat musik tradisional, yang membuat kota ini menjadi terkenal dan mendapat predikat sebagai The City of Music,” ujarnya.
Untuk alasan inilah, kata Wouter, pihaknya dari Kantor Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Surabaya, melalui Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta, mengundang Ashley Campbell dengan grup musik country-nya yang terkenal dari Amerika Serikat, untuk datang ke Ambon dan melakukan konser pada tanggal 7 Juli jam 3 sore di Universitas Pattimura Ambon.
“Sehari sebelumnya pada tanggal 6 Juli, kita juga akan memberikan workshop dengan mahasiswa dan dosen di IAKN Ambon. Kita harapkan lewat 2 program ini, bisa lagi lebih mempererat jaringan kebudayaan, jaringan pemahaman antara masyarakat Amerika dan Indonesia lewat pertukaran budaya,” pungkasnya.
Sementara menjawab potretmaluku.id tentang jumlah lagu yang bakal dibawakan pada konser ini, Esti Durahdanti, Cultural Affairs Specialist U.S. Consulate General Surabaya, menyebutkan, Ashley dan groupnya menyiapkan sekitar 14 sampai 17 lagu untuk menghibur warga Kota Ambon.
budaya dari Amerika Utara Indonesia untuk mempererat jalinan hubungan antara tipe-tipe antara Amerika dan Ambon tetapi tentunya ada banyak Faktor yang berpengaruh karena di Indonesia sendiri ada 27 ada 34 provinsi 34 provinsi sehingga kami mencoba untuk membawa misi kebudayaan ini ke berbagai kota seperti disebutkan di atas bahwa asli datang ke Jakarta Banjarmasin Makassar dan Ambon tapi tentu kita mengingat ada American corner di Universitas Pattimura Ambon tentunya kita akan terus memprioritaskan Ambon untuk program-program kebudayaan semacam ini tetapi
Sedangkan menjawab kemungkinan even ini bisa menjadi agenda tahuna atau tidak, Esti katakan, mungkin jawabannya belum tahu. Sebab pihaknya tidak selalu bisa menyiapkannya.
“Tetapi tentu tetap menjadi prioritas, mengingat kita punya hubungan yang erat dengan keberadaan American Corner di Universitas Pattimura Ambon,” pungkasnya.(TIA)
Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi
