LingkunganPendidikan & Kesehatan

Anak-anak SDN Hukurila Ambon Belajar Mengolah Sampah Jadi Kursi Ecobrick di Kelas Alam Shedini

potretmaluku.id – Cuaca di kawasan ekowisata pantai Shedini Ambon Island, yang berlokasi di Pantai Welaring, Hukurila, Kota Ambon, nampak cerah. Ombak-ombak kecil nampak menyapu bibir pantai yang dihiasi kombinasi bebatuan dan hamparan pasir putih.

Wajah 25 anak Sekolah Dasar (SD) Negeri Hukurila yang mengikuti Kelas Alam Shedini di kawasan ekowisata ini, Kamis (15/4/2021), nampak ceria. Ini kelas alam kedua yang digelar di tempat tersebut. Kelas sebelumnya diikuti 50 anak pada 30 Maret lalu, materinya tentang belajar menggambar bebas dengan onyek yang ada di lingkungan tersebut, dibawakan sketcher yang juga wartawan seniro di Maluku, Embong Salampessy.

“Materi pada kelas alam kedua ini, tentang daur ulang sampah. Pematerinya Kak Jojo Manuhuwa dari Beta Bank Sampah. Sengaja materiitu diberikan, karena lokasi ekowisata Shedini terletak di pantai, dan kami sering memanen sampah dari laut,” ujar penggagas Kelas Alam Shedini, yang juga dikenal sebagai pekerja kemanusiaan, dan pendiri Clerry Cleffy Institute, Dwi Prihandini, kepada potretmaluku.id, Jumat (16/4/2021).

Dwi berharapan melalui kegiatan ini, bisa menanamkan nilai cinta lingkungan, serta anak-anak bisa tergerak untuk ikut memelihara pantai, ketika mereka datang ke pantai.

“Saya sengaja memilih Kak Jojo dari Beta Bank Sampah, karena konsistensinya mengusung pengolahan limbah menjadi sesuatu yang bermanfaat, sekaligus menanamkan nilai kepada anak-anak, mengenai pentingnya mencintai laut yang mereka miliki,” terang Dwi.

Lebih lanjut, dia berharap anak-anak dapat mengolah limbah di lingkungan mereka, sekaligus mengedukasi teman-teman mereka tentang pentingnya menjaga lingkungan dari sampah.

“Anak-anak peserta Kelas Alam Shedini sangat gembira dan senang bisa ikut kegiatan tersebut. Karena kelas kali ini agak serius, jadi cuma bisa mengikutkan 25 anak saja,” tutur Dwi.

173930411 3875983012478895 2435560067885116482 n
Anak-anak peserta Kelas Alam Shedini sedang mempraktekkan cara membuat ecobrick.(Foto: Dok. Beta Bank Sampah)

Selain diedukasi tentang penanganan sampah, termasuk mengenal jenis-jenis plastik serta bahayanya dari dampak sampah plastik, menurut Jojo Manuhuwa dari Beta Bank Sampah, peserta kelas alam diajarkan juga cara mengurangi sampah plastik dengan mengolahnya menjadi ecobrick.

“Sampah plastik yang anak-anak bawa pada kegiatan ini, dari hasil mereka membersihkan pesisir pantai sekitar rumah mereka, termasuk dari lingkungan rumah mereka sendiri,” terang Jojo.

Dia mengaku, anak-anak sangat antusias dan bersemangat ketika diajarkan ecobrick. Bahkan baik anak-anak maupun para gurunya, ingin agar ecobrick ini nantinya menjadi tugas prakarya di sekolah, yang dibuat di rumah masing-masing.

“Mereka ingin sekali untuk menjadi nasabah Beta Bank Sampah. Dan saya merespons dengan gembira, karena niat mereka ingin mengumpulkan sampah di hari-hari kedepan guna membuat ecobrick,” ujar Jojo.

Workshop yang dibawakan Jojo di Kelas Alam Shedini ini, dimulai sejak pukul 10.00 WIT hingga pukul 12.00 WIT. Selam dua jam kelas alam ini, anak-anak disebut Jojo, berhasil memasukkan 4.200 lembar sampah plastik ke dalam 12 botol sampah plastik dan hasil akhirnya sebuah kursi ecobrick.

173033175 3875982735812256 7766943224036251281 n
Anak-anak peserta Kelas Alam Shedini, memasukan sampah plastik bekas kemasan yang sudah dibersihkan, ke dalam botol plastik untuk disusun enjadi kursi ecobrick.(Foto: Dok. Beta Bank Sampah)

“Ini sangat menggembirakan, karena mereka semua sangat antusias dan cepat sekali paham dengan cara pembuatan ecobrick,” tutur Jojo.

Dia berharap kegiatan ini tidak saja sampai di situ saja. Minimal anak-anak telah paham soal bahaya dampak sampah plastik, dan tahu cara kerja membuat ecobrick.

“Semoga bisa memberi energi dan semangat positif untuk orang-orang dewasa di lingkungan rumah mereka. Apalagi mereka tinggal di daerah pesisir pantai Hukurila yang terkenal dengan potensi wisata lautnya,” ujar Jojo.

Dia juga berharap semoga pemerintah Negeri maupun para pemuda di Hukurila, bisa melaksanakan program-program berbasis lingkungan secara baik, dengan melibatkan bukan saja anak-anak kecil tapi seluruh lapisan masyarakat.

“Saya sangat berterimasih buat Ibu Dwi Prihandini selaku founder Kelas Alam Shedini, yang terus berupaya melakukan aktifitas-aktivitas positif buat anak-anak di Hukurila. Saya juga sangat terkesan dengan sosok beliau, karena memberikan hati dan cintanya untuk Maluku,” kata Jojo .

Lewat Kelas Alam Shedini, dia berharap, kiranya ini menjadi spirit untuk kita dan bermunculan kelas-kelas seperti ini buat anak-anak yang lain, yang bisa dibuat oleh anak-anak muda di kota Ambon.(PM-03)

172829757 3875983635812166 5865546558126497624 n
Foto bersama anak-anak, para guru dan relawan Kelas Alam Shedini.(Foto: Dok. Beta Bank Sampah)

Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi

Berita Serupa

Back to top button