Maluku TengahMaluku

Air Kerap Merembes Masuk Pemukiman, Saadiah Uluputty: Talud Wae Ela di Negeri Lima Dikerjakan Asal-asalan

potretmalukuID – Anggota DPR RI, Saadiah Uluputty menyebutkan, setiap tahun, pada musim penghujan, plesengan berbentuk balok yang dikerjakan untuk menahan derasnya air, di Sungai Wai Ela, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah, kerap ambrol dan membuat air merembes memasuki pemukiman warga.

“Pekerjaan talud Wae Ela di Negeri Lima ini dikerjakan asal-asalan,” sesal legislator asal daerah pemilihan Maluku ini, kepada wartawan, Kamis (15/7/2021).

Proyek itu dikerjakan CV. Tunggal Jaya. Talud ini pertama kali ambrol pada pertengahan November 2020. Karena masih dalam fase pemeliharaan selama 160 hari sejak pekerjaan proyek selesai, pihak perusahaan kemudian memperbaiki.

Screen Shot 2021 07 15 at 20.14.33
Talud di Wae Ela, Negeri Lima, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah.(Foto: Istimewa)

Belum sampai setahun, atau pada awal bulan Juli 2021, talud tersebut kembali roboh. Derasnya aliran sungai (banjir) mengakibatkan belasan talud di sisi kiri sungai ini menjadi hanyut. Air kemudian merembes dekat pemukiman warga. Satu rumah warga akhurnya rusak.

Kondisi tersebut membuat Saadiah Uluputty angkat bicara. Anggota Komisi VII DPR RI ini menilai proyek itu dikerjakan asal-asalan, karena tidak menyelesaikan masalah utama yakni normalisasi sungai.

“Prihatin dengan kondisi meluapnya Sungai Wae Ela, yang memakan korban harta dan rumah masyarakat setempat,” ujar Saadiah.

Mantan anggota DPRD Provinsi Maluku ini menyayangkan pekerjaan proyek untuk tujuan pengendalian banjir dengan menormalisasi sungai tersebut tidak maksimal.

Padahal, proyek itu sendiri kata dia, diharapkan dapat membuat air mengalir searah hingga ke hilir, tanpa harus merembes memasuki pemukiman warga di sisi sungai itu.

RumahWarga
Satu rumah warga di Negeri Lima Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah tampak hancur akibat banjir sungai Wae Ela.(Foto: Istimewa)

Menurut politisi Partai Keadilan Sejahtera ini, dampak positif menormalisasi sungai untuk meningkatkan kapasitas mengalirkan air hujan kembali ke laut. Apabila dikerjakan dengan baik, maka akan efektif dalam mengurangi jumlah dan luasan genangan banjir.

“Saya akan meminta keterangan dari Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan Kementerian Pekerjaan Umum (PU). Sehingga diharapkan dapat memperhatikan pembangunan di daerah,” tegasnya.(PM-03)


Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi

Berita Serupa

Back to top button