Wali Kota Ambon Minta Maaf Atas Perlakuan Petugas Satgas ke Mama Jibu-jibu Latuhalat
potretmaluku.id – Wali Kota Ambon Rihard Louhenapessy meminta maaf atas perlakuan para petugas Satgas COVID-19 di lapangan, yang memberi sanksi kepada mama jibu-jibu (orang-orang yang membeli ikan dari tangan pertama yaitu nelayan, dan menjualnya pada tangan distributor ke tiga atau langsung pada konsumen, Red), asal Negeri Latuhalat, yang hendak menuju ke Pasar Mardika, Ambon, Jumat (9/7/2021).
Dua potongan video yang sempat viral itu, salah satunya menunjukkan para mama jibu-jibu tersebut diminta turun dari mobil saat melintas di depan Pelabuhan Slamet Riyadi, yang mengangkut mereka beserta barang dagang ikan, yang akan dibawa untuk dijual di Pasar Mardika.
Tidak ada keterangan atau informasi mengapa para mama pedagang ikan tersebut disuruh turun, hanya saja dari suara lantang salah satu petugas yang terdengar pada potongan video ini, mereka dimintai menunjukkan surat atau kartu yang membuktikan bawa para mama tersebut sudah divaksin.
“Saya juga kaget ibu-ibu, atas sanksi yang dibuat oleh petugaas di lapangan itu. Secara pribadi dan atas nama Pemerintah Kota Ambon, saya meminta maaf. Ini menjadi pelajaran yang luar biasa untuk menegakkan disiplin,” ujar Wali Kota Richard, melalui sambungan teleconference melalui aplikasi zoom meeting, dengan para mama jibu-jibu asal Negeri Latuhalat tersebut, Sabtu (10/7/2021).
Menurut pengakuan Richard, dia sudah rapat dengan seluruh stafnya, dan minta mereka bahwa dalam situasi seperi ini, mesti mengingatkan semua masyarakat untuk memakai masker. Kalau ada kesalahan yang dibuat oleh anggota masyarakat, maka tidak boleh menyuruh mereka bernyanyi.
“Dan memang tidak perlu juga ibu-ibu menunjukan kartu vaksin,karena itu hanya ditujukan untuk mereka (pelaku perjalanan) yang antarkabupaten atau antarpulau. Sedangkan Latuhalat kan bagian dari Kota Ambon. Jadi saya minta maaf atas apa yang dilakukan petugas itu ya,” tandas Richard.
Meski demikian, Wali Kota Richard mengingatkan para mama jibu-jibu jika akan membawa dagangan lagi, agar menjaga jarak, jangan terlalu padat, dalam angkutan yang digunakan.
“Jadi sekali lagi atas nama pribadi dan selaku Wali Kota Ambon, saya meminta maaf atas perlakuan dari petugas saya di lapangan,” tutup Richard, yang berjanji perbuatan seperti itu tidak akan terjadi lagi.(PM-01)
Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi