Amboina

Tito Sebut Merubah Kebiasaan Warga dari Mitan ke Elpiji Butuh Sosialisasi Matang

potretmaluku.id – Ketua Komisi II DPRD Kota Ambon, Christianto Laturiuw menyebutkan merubah kebiasaan masyarakat yang secara turun termurun, dari generasi ke generasi menggunakan mitan untuk beralih ke elpiji, butuh sosialisasi.

Di Kota Ambon, lanjut dia, masyarakat di desa/kelurahan dan negeri bahkan belum bisa pindah dari kebiasaan menggunakan mitan ke gas elpiji. Bukan sekadar persoalan teknis, namun sarat dengan aspek sosial dan budaya.

Untuk itu, Pemerintah Kota (Pemkot) diharapkan melakukan sosialisasi secara matang ke masyarakat, utamanya di desa/kelurahan dan negeri perihal konvensi mitan ke gas elpiji.

“Poin yang paling penting dari peralihan mitan ke gas elpiji itu tidak terbatas soal teknis berdasarkan sebuah kebijakan. Tapi pemerintah harus memastikan kalau sosialisasi terkait itu harus benar-benar matang,” jelasnya kepada wartawan, Senin (05/09/2022).

Artinya kebijakan ini perlu diketahui masyarakat hingga lapisan paling bawah. Sehingga perlu mematangkan sosialisasi sebelum ini diberlakukan. Sebab cukup sulit merubah kebiasan orang.

Menurutnya, peralihan mitan ke gas elpiji tentu akan pengaruhi faktor-faktor lain, terkait dengan penghasilan dari masyarakat atau orang yang terbiasa menggunakan mitan.

“Ya bisa saja. Sebab orang yang sudah terbiasa dengan mitan tidak mungkin satu dua hari itu langsung pidah ke gas elpiji,” ujarnya.

Politisi Gerindra yang akrab disapa Tito itu mengatakan, kalaupun ada kebijakan seperti itu, pemerintah pun harus berfikir soal dampak psikologis terhadap warga masyarakat. Caranya, bukan dengan pemerintah membatasi penggunaan gas elpiji, tapi harus sudah lewati sosialisasi yang maksimal.

Titi mengaku, DPRD pada prinsipnya mendukung program pemerintah terkait dengan peralihan mitan ke gas elpiji, karena menggerakkan perekonomian dan menghemat energi. Namun harus disosialisasikan secara merata kepada masyarakat.

“Silahkan pakai gas elpiji, kita juga dukung. Tapi sosialisasi itu jauh lebih penting agar pemerintah bisa mengetahui keluhan masyarakat soal peralihan dimaksud,” tandasnya. (HAS)


Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi

Berita Serupa

Back to top button