Maluku

Ketua Timsel Bawaslu Maluku: 30 Persen Kuota Perempuan, Tidak Diwajibkan

potretmaluku.id – Ketua Tim Seleksi (Timsel) Calon Anggota Bawaslu Provinsi Maluku Syarif Hidayat menegaskan, pihaknya telah bekerja secara profesional pada setiap tahapan seleksi yang dilaksanakan.

Kata dia, semua tahapan dilaksanakan secara maksimal, mulai dari tahap pendaftaran, penelitian dan verifikasi berkas administrasi, tes tertulis atau CAT, tes psikologi hingga tes kesehatan dan wawancara.

Menurutnya, enam nama yang lulus dalam tahapan seleksi itu telah dikirim ke Bawaslu RI. “Kami sudah bekerja maksimal hingga pada tahapan terakhir, yakni hasil tes wawancara dan tes kesehatan yang mana melahirkan enam nama. Jadi tugas dan tanggungjawab kita sampai disitu,” ujar Syarif Hidayat, Kamis (4/8/2022).

Pekerjaan terakhir Timsel itu, kata dia, adalah membuat Pleno, kemudian menyampaikan laporan terakhir ke Bawaslu RI terkait dengan semua proses tahapan seleksi yang dilaksanakan sebagai hasil kerja Timsel.

Pleno itu dijadwalkan pada tanggal 6 atau 7 Agustus besok. Tugas dan tanggungjawab Timsel Maluku hanya sampai menghasilkan enam nama calon dari dua kali kebutuhan. Dari enam nama yang dikirim, Bawaslu RI akan menetapkan tiga nama.

“Nama-nama yang kita kirim ke Bawaslu RI itu bukan hasil keputusan berdasarkan kemauan timsel, lalu dikirim begitu saja. Tapi semuanya terseleksi berdasarkan aturan dan prosedur seleksi yang berlaku,” jelasnya.

Terkait dengan isu tidak sedap bahwa timsel tidak mengakomodir aturan 30 persen keterwakilan perempuan dalam seleksi itu, kata Syarif, tidak mewajibkan untuk menetapkan 30 persen keterwakilan perempuan. Namun hanya diminta memperhatikan 30 persen kuota perempuan.

“Jadi tidak ada pelanggaran soal itu. Kita sudah bekerja maksimal dan hasil yang dicapai hanya sampai pada enam nama yang semuanya adalah laki-laki,” terangnya.

Meski begitu, masih ada kesempatan untuk kuota 30 persen keterwakilan perempuan bisa terisi. Sebab, Bawaslu RI hanya akan menetapkan tiga dari enam nama yang dikirim oleh timsel berdasarkan hasil seleksi di tahun ini.

Seyogyanya, komisioner Bawaslu itu terdiri atas lima orang. Tahun ini diseleksi tiga orang, Tahun depan akan diseleksi lagi untuk dua anggota. Syarif berharap, dua calon anggota yang akan diseleksi tahun depan, itu bisa diisi oleh keterwakilan perempuan.

“Kami mendorong Tahun depan ada keterwakilan perempuan dalam seleksi dua anggota Bawaslu Maluku, supaya dapat memenuhi kuota 30 persen perempuan di Bawaslu Maluku,” ungkapnya.

Dia menegaskan, seleksi yang dilakukan itu berjalan baik tanpa intervensi dari pihak manapun. Proses seleksi berjalan independen sesuai dengan amanat yang diberikan kepada Timsel.

“Tidak ada rekomendasi dari siapa pun. Timsel bekerja profesional tanpa intervensi dari pihak luar. Munculnya enam nama itu diluar dari prediksi dan tidak ada rekayasa,” tegasnya.(HAS)

IKUTI BERITA LAINNYA DIĀ GOOGLE NEWS


Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi

Berita Serupa

Back to top button