Thanksgiving Concert: Kolaborasi Musik Rohani dan Wisata Spiritual di Kota Musik Ambon

potretmaluku.id – Menyambut even Thanksgiving Concert yang akan digelar di Gereja Pniel Wayame pada Jumat, 14 Maret 2025, berbagai persiapan telah dilakukan untuk memastikan acara ini tidak hanya menjadi momen spiritual, tetapi juga sarana memperkuat identitas Ambon sebagai UNESCO City of Music.
Direktur Ambon Music Office (AMO), Ronny Loppies, menjelaskan bahwa event ini memiliki dampak berlipat (multiplier effect) terhadap sektor pariwisata dan kebudayaan di Ambon.
“Thanksgiving Concert ini bukan sekadar konser biasa. Ada ruang khusus di Gereja Pniel Wayame yang direvitalisasi menjadi ruang kreatif. Ruangan ini akan menjadi tempat penyimpanan data dan informasi, terutama yang berkaitan dengan musik rohani gereja,” ujar Ronny dalam wawancara dengan potretmaluku.id pada Senin, 10 Maret 2025.
Ruang kreatif ini, lanjut Ronny, akan berfungsi sebagai database dan hub yang dapat diakses oleh siapa pun, baik jemaat maupun non-jemaat.
Tujuannya adalah untuk menciptakan koneksi antara spiritual tourism (wisata spiritual) dan music tourism (wisata musik), yang merupakan elemen penting dalam konteks Kota Musik Ambon.
“Ini adalah langkah awal untuk menghubungkan aspek spiritual dan musik dalam pariwisata. Dengan begitu, banyak hal lain bisa terintegrasi, mulai dari pelestarian budaya hingga peningkatan kunjungan wisatawan,” jelas Ronny, yang juga menjabat sebagai Focal Point Ambon UNESCO City of Music.
FGD dan Revitalisasi Musik Gereja
Selain konser, peringatan 15 tahun Gereja Pniel Wayame ini juga akan diisi dengan Focus Group Discussion (FGD). Diskusi ini akan membahas bagaimana musik gereja dapat dimainkan dengan benar dalam setiap ibadah. Branckly Egbert Picanussa, D.Th M.Th, LM, akan menjadi pembicara utama dalam sesi ini.
Ronny menekankan bahwa selain aspek spiritual, gereja juga harus menjadi tempat yang toleran dan melayani. “Gereja yang toleran, gereja yang terbuka, dan gereja yang melayani. Jika dijadikan objek wisata, gereja ini tidak hanya untuk jemaat Wayame, tetapi untuk siapa pun yang ingin berkunjung,” ujarnya.
Pioner Wisata Spiritual
Dari perspektif Ambon Music Office, Gereja Pniel Wayame dianggap sebagai pioner dalam mengembangkan konsep wisata spiritual. “Apa yang kami lakukan di Gereja Pniel Wayame ini bisa menjadi contoh bagi gereja-gereja lain, rumah ibadah, atau situs-situs serupa di masa depan,” kata Ronny.
Ia menambahkan bahwa konsep ini masih akan dibahas lebih lanjut, tetapi sudah menjadi starting point untuk menciptakan kesepahaman dalam melakukan sesuatu yang berdampak positif bagi masyarakat.
Ruang Kreatif: Pusat Informasi Musik Rohani
Mengenai ruang kreatif yang disiapkan di Gereja Pniel Wayame, Ronny menjelaskan bahwa ruangan ini akan dilengkapi dengan berbagai koleksi musik rohani, seperti kaset, CD, dan piringan hitam. Selain itu, ruangan ini juga akan menyediakan buku-buku rohani, termasuk buku lagu rohani.
“Jemaat yang membutuhkan referensi lagu untuk ibadah bisa datang ke ruangan ini. Intinya, gereja ini terbuka untuk siapa pun, baik jemaat maupun pengunjung umum,” tuturnya.
Ke depan, Ronny berharap ruang kreatif ini tidak hanya digunakan oleh jemaat, tetapi juga oleh peneliti yang ingin mempelajari perkembangan jemaat atau City of Music dari sudut pandang yang berbeda.
Inovasi Pelayanan Publik
Menurut Ronny, inisiatif ini merupakan bentuk inovasi pelayanan publik yang patut diapresiasi. “Sebagai Direktur AMO, saya bangga karena kami bisa terhubung dengan institusi keagamaan. Ini adalah langkah penting, dan kami memulainya dari jemaat Wayame. Kami ingin menjadikan Wayame sebagai singing contribution, karena melalui nyanyian, orang bisa mengungkapkan hal-hal yang baik,” pungkasnya.
Dengan menggabungkan elemen musik rohani, wisata spiritual, dan inovasi pelayanan publik, Thanksgiving Concert di Gereja Pniel Wayame tidak hanya menjadi acara keagamaan, tetapi juga wadah untuk memperkuat identitas budaya dan pariwisata Ambon. Event ini diharapkan dapat menginspirasi gereja-gereja lain dan menjadi contoh bagi pengembangan wisata berbasis spiritual di masa depan.(JAY)
IKUTI BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi