MalukuPendidikan & Kesehatan

Tak Bayar Insentif Nakes Sesuai Perda, Rovik Minta Dirut RSUD Haulussy Diganti

potretmaluku.id – Direktur Utama (Dirut) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. M. Haulussy Ambon, kembali berulah lantaran tidak membayar insentif untuk seluruh tenaga kesehatan (nakes) berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) yang berlaku.

Kebijakan Dirut RSUD M. Haulussy Ambon itu membuat menyita perhatian serius Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Maluku, terutama Komisi IV yang membidangi kesehatan.

Nazarudin sebelumnya menyampaikan akan membayar tuntas insentif bagi seluruh nakes yang telah bekerja dalam penanganan Covid-19. Dia berjanji jasa nakes akan ditransfer langsung ke rekening masing-masing. Namun faktanya tidak demikian.

Wakil Ketua Komisi IV DPRD Maluku Rovik Akbar Afifudin kepada potretmaluju.id mengatakan, Dirut RSUD M. Haulussy harus menepati janjinya.

Kata dia, semua tenaga kesehatan, baik itu dokter spesialis, dokter umum, maupun tenaga kesehatan lainnya berhak mendapatkan bayaran atas jasanya yang anggarannya bersumber dari APBD Provinsi Maluku sebagaimana diamanatkan dalam Perda Tahun 2021.

“Dalam Perda Tahun 2021 itu jelas, bahwa semua nakes punya hak untuk mendapatkan pembayaran jasa tersebut, baik dokter spesialis, dokter umum maupun tenaga tenaga nakes yang lain. Itu sudah dianggarkan dari APBD, jadi jangan melanggar kesepakatan itu,” ungkap Rovik, Selasa (5/9/2023).

Menurutnya, Jumat pekan kemarin sudah disepakati bahwa pembayaran insentif seluruh nakes dilakukan sesuai perda. Namun yang terjadi saat ini, hanya dokter spesialis saja yang dibayarkan. Sementara hak dokter umum dan nakes lainnya belum juga dibayar.

Kata Rovik, mestinya tidak boleh ada kebijakan seperti ini, yang seolah-olah memecah belah dan mengadu domba para nakes di RSUD Haulussy. Ini harus menjadi perhatian serius Pemerintah Provinsi Maluku.

“Komitmen orang ini tidak bisa dipegang, karena yang disampaikan tidak direalisasikan,” imbuhnya.

Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu berpendapat, Nazarudin tidak punya niat maupun itikad baik untuk memperbaiki citra RSUD, karena kebijakan yang diambil itu memecah-belah dan merusak hubungan antara dokter spesialis dan nakes yang lain.

“Bagi saya, ganti saja Dirut RSUD M. Haulussy. Pekerjakan orang yang benar-benar mengerti dan memahami sistem dan manajemen rumah sakit, yang punya jiwa memperbaiki bukan malah merusak,” tegas Rovik. (HAS)


Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi

Berita Serupa

Back to top button